Mahasiswa kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 158, Desa Bubun, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat. Workshop Pembuatan Spray Anti Nyamuk Dari Sereh, dengan tema "Membuka Peluang, Mengurangi Beban, Untuk Penghasilan Tambahan pada warga setempat. Semua mahasiswa ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Penanggung jawab dan yang membawa acara ini berjalan adalah (Nurul Hikmah) sebagai MC pembawa berjalannya acara, (M.Abrar Ramadhan) selaku ketua yang memberi kata sambutan dalam pembukaan workshop pembuatan spay anti nyamuk, (Nur Khadijah Nasution) sebagai pemateri di acara UMK atau Workshop Pembuatan Spray Anti Nyamuk di Desa Bubun bersama ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Menurut Ketua Ibu PKK pembuatan obat nyamuk spray ini untuk melindungi diri sendiri dari serangan nyamuk, yang bisa dilakukan dengan menggunakan repelan atau anti nyamuk. “Nyamuk merupakan salah satu serangga yang membawa banyak penyakit bagi manusia seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Malaria. Hal ini sangat berbahaya” katanya, Senin (5/8).
Obat nyamuk yang di buat mahasiswa KKN Uinsu Kelompok 158 tidak menggunakan bahan kimia berbahaya karena memakai serai sebagai bahan utamanya penggunaan bahan alami ini tentunya relatif aman untuk digunakaan.
Penanggung jawab workshop Nur Khadijah Nasution mengatakan penggunaan serai sebagai obat nyamuk alami karena mengandung citronellol dan geraniol yang memiliki sifat repelan yang membuat nyamuk menjauh karna aromanya menyangat, bisa menggangu penciuman nyamuk, yang sensitif.
Bau karbon dioksida dan asam laktat pada manusia yang di sukai nyamuk jadi terhalangi oleh aroma serei. “Selain itu juga mengandung metil heptenon, terpen-terpen, terpen-alkohol, asam-asam organik, dan terutama sitronelal sebagai obat nyamuk semprot” kata Nur Khadijah Nasution. Alat yang digunakan adalah pisau, panci, kompor, saringan, baskom dan botol spray sebagai wadah obat nyamuknya. Sedangkan bahan yang dibutuhkan hanya serai, air serta etanol atau alkohol.
Cara membuatnya kulit serai dikupas dari batangnya dan dibilas menggunakan air bersih. Serai dianginkan hingga kering dan dipotong kecil-kecil pada batangnya. Serai lalu direbus dengan perbandingan serai dan air sebesar 1:3 selama kurang lebih 30 menit hingga air serai yang tersisa selama proses perebusan kurang lebih 1/3 dari jumlah air awal. Air rebusan serai disaring dari sisa padatan serainya, setelah dingin kemudian dicampur dengan etanol 70%. Perbandingan etanol dengan air rebusan serai adalah 3:1. Obat nyamuk serai kemudian dikemas dalam botol.
Mahasiswa Kelompok 158 KKN Uin Sumatera Utara berharap dengan kegiatan ini masyarakat juga dapat membuat sendiri semprotan anti nyamuk dari serai untuk mengurangi bahaya terpapar bahan insektida atau bahan kimia lain yang kurang baik untuk kesehatan maupun bagi lingkungan yang berasal dari produk anti nyamuk yang banyak beredar di pasar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H