Mohon tunggu...
Nurkaib Nurkaib
Nurkaib Nurkaib Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Orang biasa yang ingin tetap jadi orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Atasi Sariawan Secara Herbal

19 Mei 2014   23:08 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:21 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari kiri searah jarum jam: daun saga manis, herba timi, bunga krisan atau seruni, dan kayu manis

[caption id="attachment_324490" align="alignnone" width="438" caption="dr. Abrijanto SB dan Dr. drg. Dewi Priandini Sp.PM, dua dari tiga narasumber acara "][/caption] JAKARTA, KOMPASIANA.com—Sariawan atau Stomatitis Aphthosa tergolong penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya. Meski demikian, tentu kita tidak ingin sariawan mengganggu aktivitas seharian. Pasalnya, sariawan bisa menyebabkan nafsu makan berkurang, sulit bicara, dan biasanya perih. Dampaknya, pola makan terganggu, pencernaan bermasalah, komunikasi dengan orang lain tidak lancar, dan stres pun melanda karena menahan perih sepanjang hari. Bahkan tidak tertutup kemungkinan sariawan bisa menyebabkan penyakit lain yang lebih serius atau pertanda adanya suatu kelainan pada bagian tubuh yang lain.

Demikian salah satu poin yang mengemuka pada acara “Nagkring Bareng Kuldon Sariawan” yang diselenggarakan oleh PT Deltomed Laboratories bekerja sama dengan Kompasiana pada Sabtu (17/5) siang di The Cone FX Lifestyle Center, Jakarta. Acara ini diikuti oleh 80-an orang kompasianer terpilih dari berbagai kota di Indonesia. Hadir sebagai narasumber pada acara tersebut seorang dokter ahli penyakit mulut dan dosen di Universitas Trisakti, Dr. drg. Dewi Priandini, Sp.PM; Presiden Direktur PT Deltomed, Nyoto Wardoyo; dan Business Development Manager PT Deltomed, dr. Abrijanto SB.

[caption id="attachment_324498" align="alignnone" width="524" caption="Para kompasianer peserta acara "]

14004899851340607309
14004899851340607309
[/caption]

Penyebab Sariawan

Menurut Dewi Priandini, selama ini banyak orang salah kaprah menganggap sariawan semata-mata karena kekurangan vitamin C. “Sampai saat ini, etiologi atau penyebabnya belum diketahui secara jelas,” jelasnya. Namun, ada faktor-faktor yang memicu munculnya sariawan.

Dari pemaparan Dewi Priandini dan Abrijanto, faktor-faktor pemicu sariawan bisa dijelaskan sebagai berikut:

Pertama, apa yang kita masukkan ke dalam mulut, baik yang berupa makanan dan minuman maupun zat yang lain. Makanan pedas, berminyak ,sate kambing, dan disertai kurang minum air putih bisa menyebabkan lambung panas. Panas itu kemudian menyebar ke seluruh tubuh dan naik ke rongga mulut. Kemudian terbitlah sariawan pada mukosa (lapisan dalam) mulut. Zat Sodium Lauryl Sulfate (SLS) yang ada pada pasta gigi kadang menimbulkan alergi pada orang tertentu. Zat ini kadang bisa memicu munculnya sariawan.

[caption id="" align="alignright" width="340" caption="sumber: wikipedia"]

sumber: wikipedia
sumber: wikipedia
[/caption] Kedua, adanya bakteri L-streptokokus, virus herpes simplek, atau  jamur candida albican pada rongga mulut. Mikroorganisme-mikroorganisme ini bisa memicu terjadinya sariawan.

Ketiga, luka pada rongga mulut. Misalnya lidah tergigit sehingga mukosa robek. Hal ini juga bisa menimbulkan sariawan.

Keempat, ketahanan tubuh menurun, stres, dan kekurangan nutrisi. Nah, di sinilah orang sering salah paham. Ternyata bukan hanya kekurangan vitamin C yang bisa menimbulkan sariawan. Kekurangan zat besi, vitamin B12, vitamin B Kompleks, dan asam folat juga bisa memicu sariawan. Demikian pula ketika daya tahan tubuh menurun atau pikiran sedang dilanda stres, lalu faktor lain juga hadir, sariawan bisa saja datang.

Kelima, faktor genetik. Dalam hal ini, seseorang yang kedua orangtuanya secara mempunyai riwayat sariawan berulang berpeluang 90 persen akan terserang sariawan.

Kelima faktor itulah yang diyakini memicu munculnya sariawan.

Pencegahan dan Penyembuhan

Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Untuk mencegah datangnya gangguan sariawan, “Faktor-faktor pemicu harus dihindari,” kata Dewi Priandini. “Lakukan pola makan yang sehat, berolahraga, cukup istirahat, dan hindari stres,” tambah Abrijanto.

Namun, meski sudah dicegah, penyakit kadang tak dapat dibendung. Saat itulah kita perlu berobat. "Pengobatan dilakukan dengan tujuan mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan," kata Dewi Priandini.

Dari penjelasan dua orang dokter tersebut bisa disimpulkan bahwa untuk mengobati sariawan, faktor pemicu harus terlebih dahulu dihilangkan. Bakteri, virus, mikroba, dan jamur harus dibersihkan, antara lain dengan antibiotik. Radang dan luka pada rongga mulut perlu diobati dengan obat antiinflamasi atau antiradang. Nyeri akibat radang bisa dihilangkan dengan obat analgetik. Daya tahan tubuh diperkuat dengan mengonsumsi nutrisi yang dibutuhkan dan memperbanyak minum air putih. Kemudian istirahat yang cukup dan kelola stres secara efektif.

Antara Obat Kimia dan Obat Herbal

Pengobatan sariawan bisa dilakukan dengan menggunakan obat kimia maupun herbal. Obat kimia bisa kita dapatkan di warung-warung obat dengan berbagai mereknya. Namun, sayangnya, “Sekitar 95 persen bahan obat kimia merupakan impor,” jelas Presiden Direktur PT Deltomed, Nyoto Wardoyo. Sementara, bahan obat herbal 100 persen berasal dari alam Indonesia. Apalagi, tambah Nyoto, kekayaan biodiversifikasi Indonesia merupakan yang terbesar kedua di dunia setelah Brazil. Karena itu, ia menyarankan agar digunakan obat-obatan herbal sebagai bentuk kecintaan dan rasa syukur kita sebagai bangsa Indonesia, yang dianugerahi kekayaan biodiversifikasi yang melimpah.

Untuk menurunkan panas dalam dan menyegarkan tubuh, kita bisa menggunakan akar alang-alang (Imperate Rhizoma) dan bunga seruni atau krisan (Chrysanthemi Flos). Sebagai antibakteri, antijamur, dan antibiotik, kita bisa menggunakan bunga seruni dan herba timi (Thymi). Kemudian untuk menyembuhkan peradangan, obat herbalnya adalah daun saga manis (Abri Folium) dan akar kayu manis (Licorice).

[caption id="" align="alignleft" width="650" caption="Dari kiri searah jarum jam: daun saga manis, herba timi, bunga krisan atau seruni, dan kayu manis"]

Dari kiri searah jarum jam: daun saga manis, herba timi, bunga krisan atau seruni, dan kayu manis
Dari kiri searah jarum jam: daun saga manis, herba timi, bunga krisan atau seruni, dan kayu manis
[/caption] Semua bahan itu sudah disiapkan Tuhan di semesta Indonesia. Kita tinggal mengambil dan mengelolanya. Namun, Abrijanto mengingatkan, agar kita berhati-hati dalam mengolah tanaman obat. Misalnya, tanaman obat harus dicuci dengan bersih dan dihindarkan dari kemungkinan ditumbuhi jamur. “Pengolahan yang tidak tepat justru bisa menimbulkan penyakit yang lain,” jelas dia. Maka tidak heran kita dengar, ada orang minum jamu malah keracunan. “Bukan jamunya yang salah, tetapi mungkin jamu mengandung jamur karena disimpan di tempat lembab.” [caption id="" align="alignright" width="393" caption="Pabrik PT Deltomed Laboratories, produsen Kuldon Sariawan, di Wonogiri, Jawa Tengah"]
Pabrik PT Deltomed Laboratories, produsen Kuldon Sariawan, di Wonogiri, Jawa Tengah
Pabrik PT Deltomed Laboratories, produsen Kuldon Sariawan, di Wonogiri, Jawa Tengah
[/caption] Dalam konteks ini, upaya yang dilakukan PT Deltomed Laboratories untuk mengembangkan obat herbal perlu diapresiasi dan didukung. Selain untuk mengembangkan industri herbal di Indonesia, memberdayakan petani, dan melestarikan warisan ilmu medis leluhur, pengembangan obat herbal juga untuk menjaga citra obat tradisional di hadapan obat kimia. Dengan sertifikat ISO 9001-2008 dan CPOTB (cara pembuatan obat tradisional yang baik), obat herbal buatan perusahaan yang mempunyai pabrik di Wonogiri itu diyakini sangat aman dikonsumsi. Kemasan produk Kuldon Sariawan

Salah satu produk PT Deltomed Laboratories adalah Kuldon Sariawan. Obat herbal ini dibuat untuk meredakan sariawan, tenggorokan kering, dan panas dalam. Dengan komposisi daun saga manis 420 mg, akar kayu manis 280 mg, herba timi 280 mg, bunga krisan 280 mg, dan akar alang-alang 208 mg, Kuldon Sariawan diyakini bisa mempercepat penyembuhan sariawan dan mengurangi nyeri yang ditimbulkannya.[]

Kemasan produk Kuldon Sariawan
Kemasan produk Kuldon Sariawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun