3. Paragraf Argumentasi: menyatakan sebuah argumen atau pendapat.
4. Paragraf Eksposisi: Memaparkan informasi atau suatu ide secara logis dan jelas.
5. Paragraf Persuasi: Bertujuan mengajak para pembaca agar mendukung pendapat penulis.
Â
Berdasarkan pola penalarannya selain berdasarkan gaya penyampaian, paragraf juga dapat dibedakan menurut pola penalarannya, yaitu:
1. Deduktif: Suatu ide pokok pembahasan ada di awal paragraf dan di teruskan oleh kalimat penjelas.
2. Induktif: Paragraf diawali dengan penjelasan, kemudian ditutup dengan ide pokok.
3. Campuran: Menyatukan pola deduktif dan induktif ke satu paragraf.
4. Kronologis: Dibuat berdasarkan urutan peristiwa atau waktu.
5. Kausal: Menjelaskan hubungan sebab akibat.
Nah, dari penjelasan diatas kita bisa tau bahwa paragraf itu tidak hanya sebuah kumpulan kalimat yang nyambung satu sama lain, tapi ia adalah tempat yang tepat untuk mengembangkan ide secara sistematis. Perlu waktu dan latihan yang konsisten untuk bisa membuat paragraf yang baik karena setiap detail seperti kesatuan, kepaduan, dan kejelasan harus diperhatikan. Ketika sudah memahami semua itu kita bisa membuat tulisan yang lebih menarik dan efektif, karena sebagai penulis, sangat penting untuk menentukan sumber-sumber akademis yang selaras. Seperti kata Tarigan (2009), "Paragraf adalah inti dari sebuah tulisan yang menjadi pondasi dalam pembentukan wacana yang logis dan koheren."
Daftar Pustaka
1. Burhan, N. (2001). . Gadjah Mada University Press.
2. Tarigan, H. G. (2009). . Bandung: Angkasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H