Pertumbuhan ekonomi merupakan fenomena penting bagi perkembangan suatu negara atau wilayah. Ini mencerminkan peningkatan nilai produk dan layanan yang dihasilkan selama periode waktu tertentu. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan adalah tujuan utama bagi banyak pemerintah dan organisasi di seluruh dunia, karena dapat membawa manfaat seperti pendapatan per kapita yang lebih tinggi, meningkatkan daya saing suatu negara di tingkat global yang dapat membantu Negara memperoleh devisa, pengentasan kemiskinan karena banyaknya lapangan pekerjaan, dan peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan.Â
Prof. Simon Kuznets berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikan kapasitas jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya.
Pertumbuhan ekonomi diukur dengan data Produk Domestik Bruto (PDB) atau dengan kata lain Gross Domestic Product (GDP), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), dan tingkat pengangguran. PDB ialah nilai total barang/ Â jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah/ negara dalam periode ekonomi tertentu. Pertumbuhan ekonomi akan positif ketika PDB meningkat dari tahun ke tahun. Ada tiga aspek tekanan dalam pertumbuhan ekonomi yaitu: proses, output perkapita dan jangka panjang.
Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu :
- Investasi: Investasi dalam infrastruktur, teknologi, dan manusia adalah salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi yang paling penting. Infrastruktur yang baik, seperti jalan, jembatan, dan bandara, memfasilitasi pergerakan barang dan jasa, serta mengurangi biaya logistik. Investasi dalam teknologi membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi. Sementara itu, investasi dalam pendidikan dan pelatihan meningkatkan kualitas tenaga kerja, yang pada gilirannya dapat mendorong inovasi dan pertumbuhan jangka panjang.
- Perdagangan internasional: Pertumbuhan ekonomi sering kali terkait dengan perdagangan internasional yang aktif. Dengan membuka pasar ke luar negeri, negara dapat meningkatkan akses ke pasar yang lebih besar untuk ekspor produk dan jasa mereka. Hal ini mendorong pertumbuhan sektor ekspor dan memberikan kesempatan bagi produsen lokal untuk berkembang melalui persaingan global. Selain itu, impor juga penting untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang tidak dapat dipenuhi secara efisien secara lokal.
- Inovasi dan penelitian: Kemajuan teknologi dan inovasi berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Inovasi menciptakan peluang baru, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan lapangan kerja. Pemerintah dan sektor swasta dapat mendorong inovasi melalui dukungan dan insentif bagi penelitian dan pengembangan. Investasi dalam penelitian dan pengembangan dapat memunculkan penemuan baru, pengembangan teknologi, dan penerapan praktik terbaik dalam berbagai sektor ekonomi.
- Kebijakan Moneter dan Fiskal: Kebijakan moneter yang efektif, seperti suku bunga yang tepat dan kebijakan kredit yang sehat, dapat mempengaruhi tingkat investasi dan konsumsi masyarakat. Kebijakan fiskal yang cerdas, seperti pengeluaran pemerintah yang tepat dan kebijakan pajak yang efisien, juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
- Sumber Daya Alam dan Infrastruktur: Ketersediaan sumber daya alam yang melimpah dan infrastruktur yang baik merupakan faktor pendukung pertumbuhan ekonomi. Sumber daya alam yang dapat dieksploitasi secara efisien dan infrastruktur yang memadai dapat mendorong sektor-sektor seperti pertanian, pertambangan, industri, dan pariwisata.
- Kestabilan Politik dan Hukum: Kestabilan politik dan hukum yang baik menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi dan aktivitas bisnis. Institusi yang kuat, peraturan yang jelas, perlindungan hukum yang adil, dan pengurangan korupsi akan memberikan kepercayaan kepada investor dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
- Pendidikan dan Keterampilan Tenaga Kerja: Sumber daya manusia yang terdidik dan terampil sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi. Investasi dalam pendidikan, pelatihan, dan pengembangan keterampilan dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan daya saing suatu negara.
- Kondisi Sosial dan Kesejahteraan: Kondisi sosial yang stabil, akses yang adil terhadap layanan kesehatan dan keamanan sosial, serta pengurangan kemiskinan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Ketimpangan sosial dan ekonomi yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan jangka panjang.
Harold Domar, Neoklasik, dari Solow, dan teori endogen oleh Romer berpendapat bahwasanya terdapat tiga faktor atau komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi Ketiganya adalah:
a) Akumulasi modal, yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau sumber daya manusia.
b) Pertumbuhan penduduk, yang akan meningkatkan jumlah orang yang bekerja di tahun-tahun mendatang.
c) Kemajuan teknologi
Implikasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan:
a. Peningkatan Kualitas Hidup: Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dapat menciptakan lapangan kerja, mengurangi tingkat kemiskinan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
b. Pemerataan Pembangunan: Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan juga harus diikuti dengan upaya untuk memperkecil kesenjangan ekonomi antar wilayah dan masyarakat.
c. Lingkungan dan Keberlanjutan: Pertumbuhan ekonomi yang tidak memperhatikan aspek lingkungan dapat mengakibatkan kerusakan ekosistem dan masalah lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan.
Tantangan dan Tindakan yang Diperlukan :
- Ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial:
Tantangan: Ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial merupakan masalah yang kompleks dan merusak stabilitas sosial serta pertumbuhan ekonomi. Ketidakadilan dalam distribusi pendapatan dan akses terhadap sumber daya dapat menghambat perkembangan masyarakat.
Tindakan yang diperlukan:
a. Peningkatan akses pendidikan: Investasi dalam pendidikan yang berkualitas dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dengan memberikan kesempatan yang setara bagi semua warga.
b. Pemberdayaan ekonomi: Mendorong wirausaha kecil dan menengah, memberikan pelatihan dan akses ke modal untuk masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi.
c. Kebijakan redistribusi: Melalui kebijakan pajak dan transfer sosial yang adil, negara dapat mengurangi ketimpangan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang rentan.
- Perlunya pembangunan berkelanjutan:
Tantangan: Pembangunan yang tidak berkelanjutan dapat menyebabkan penipisan sumber daya alam, kerusakan lingkungan, dan ancaman terhadap keberlanjutan ekonomi dan sosial di masa depan.
Tindakan yang diperlukan:
a. Mengadopsi pendekatan pembangunan berkelanjutan: Mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam perencanaan pembangunan untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan.
b. Peningkatan efisiensi sumber daya: Mendorong penggunaan sumber daya yang lebih efisien, termasuk energi terbarukan, pengelolaan limbah yang baik, dan praktik pertanian berkelanjutan.
c. Kesadaran dan partisipasi masyarakat: Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi lingkungan.
- Pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan:
Tantangan: Pengelolaan sumber daya alam yang tidak berkelanjutan dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan, penipisan sumber daya, dan konflik antar pemangku kepentingan.
Tindakan yang diperlukan:
a. Konservasi sumber daya alam: Melalui perlindungan dan pemeliharaan kawasan hutan, lahan basah, dan sumber daya alam lainnya, serta pengendalian pemanfaatan yang berlebihan.
b. Pengembangan teknologi ramah lingkungan: Mendorong pengembangan dan penerapan teknologi yang lebih efisien dan berkelanjutan dalam pemanfaatan sumber daya alam.
c. Kolaborasi antar pemangku kepentingan: Membangun kemitraan antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.
- Penanggulangan perubahan iklim dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi:
Tantangan: Perubahan iklim dapat memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, termasuk bencana alam yang lebih sering terjadi, penurunan produktivitas pertanian, dan kerugian infrastruktur.
Tindakan yang diperlukan:
a. Pengurangan emisi gas rumah kaca: Mengadopsi kebijakan dan teknologi yang mengurangi emisi gas rumah kaca, seperti transisi ke energi terbarukan, transportasi berkelanjutan, dan efisiensi energi.
b. Adaptasi terhadap perubahan iklim: Meningkatkan ketahanan masyarakat dan infrastruktur terhadap dampak perubahan iklim melalui perencanaan tata ruang yang adaptif, sistem peringatan dini, dan strategi pengurangan risiko bencana.
c. Peningkatan investasi dalam riset dan inovasi: Mendorong riset dan pengembangan teknologi yang dapat membantu mengatasi perubahan iklim, seperti teknologi energi terbarukan dan pertanian yang tangguh iklim.
Studi Kasus :
Contoh negara-negara yang berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi termasuk Singapura, Korea Selatan, Tiongkok, India, dan Vietnam.
Kesimpulan :
Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan memainkan peran penting dalam mencapai kemakmuran dan pembangunan berkelanjutan. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, penting untuk memperhatikan faktor pertumbuhan dan dampak pertumbuhan ekonomi terhadap aspek sosial dan lingkungan. Oleh karena itu, dapat diasumsikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan planet kita.
DAFTAR PUSTAKA :
Repository.iainkudus.ac.id. "BAB II. PERTUMBUHAN EKONOMI". Diakses pada 18 Mei 2023 dari http://repository.radenintan.ac.id/1204/3/BAB_II_TERBARU.pdf
Khabibah, Y. 2018. "BAB II. PERTUMBUHAN EKONOMI". Skripsi. IAIN Kudus. 2020
PENULIS :
NAMA : NUR JANNATI
NIM : 223010303003
JURUSAN : AKUNTANSI C
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H