Mohon tunggu...
Nur Jannah
Nur Jannah Mohon Tunggu... Guru - Guru Penulis

Hobi membaca fenomena dan menulis alam, memasak, travelling dan merencanakan masa depan anak negeri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tempe Jadi Sepeda

24 Maret 2023   05:36 Diperbarui: 24 Maret 2023   05:45 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebagian tepi laut Cilincing sudah didam setinggi sepuluh meter. Hal itu untuk menghindari abrasi pantai. Jarak antara dam ke rumah penduduk sangat lebar dan panjang. Area itu biasa digunakan oleh kami untuk berjalan-jalan di pagi atau sore hari.

Seperti sore ini aku bermain sepeda di area yang luas dan asri itu.

Tiba-tiba mataku tertumpu pada Gilang, teman sekelasku. Ia sedang bersama adiknya, Dara. 

"Hai Gilang!" sapaku tersenyum.

"Hai Zabir," sahut Gilang menengok dan melambaikan tangannya padaku.

Aku segera menghampirinya. Sekonyong-konyong adiknya Gilang itu memperhatikan sepedaku.

"Kak, aku mau naik sepeda itu." Dara menunjuk sepeda milikku. Aku pun terkejut.

"Nggak usah, Dik. Itu milik orang lain. Kakak bonceng saja ya," sahut Gilang.

Dara menangis dan berjongkok di dekat sepedaku. Dia tidak mau pulang.

"Kenapa, Dara? Mau dibonceng Kak Zabir?" tanyaku sambil mendekatinya.

Ia mengangguk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun