Mohon tunggu...
Zahranafitri
Zahranafitri Mohon Tunggu... Penulis - zahranafitri

Lulusan Sekolah menengah atas . hobi membaca , menulis , menyanyi dan membuat karya

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Tips Mengatasi Anak Malas Sekolah setelah Libur Panjang

13 Juli 2022   15:00 Diperbarui: 13 Juli 2022   15:03 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Libur panjang adalah hal yang sangat mengasyikkan bagi anak -- anak. Mereka bebas untuk bermain dan melakukan apa yang mereka suka tanpa memikirkan waktu sekolah. Namun apa jadinya jika efek dari libur panjang ini membuat anak -- anak malas untuk bersekolah kembali ?

Seperti halnya suatu kebiasaan. Saat libur panjang anak -- anak terbiasa untuk bangun siang dan terbiasa menghabiskan waktunya untuk bermain bersama temannya. Dibukanya kembali waktu sekolah, membuat beberapa anak mempunyai rasa malas untuk bersekolah. Ketika anak sudah mengalami hal demikian, orang tua harus bertindah tegas kepada anak demi masa depan sang anak.

Ini adalah beberapa cara untuk mengatasi anak yang malas sekolah

  • Berbicaralah dengan anak

Terkadang memang sifat dan perilaku anak susah ditebak oleh orang dewasa. Rasa malas dan nakal yang mereka miliki terkadang memiliki makna pemberontakan yang mereka alami. Untuk mencegah hal itu terjadi, cobalah untuk berbicara kepada anak. 

Mulai pembicaraan secara santai. Anda bisa mengajaknya berbicara sambil melakukan hal yang mereka sukai. Usahakan untuk tidak menekan mental si kecil. Semakin menekan mental si kecil, maka si kecil akan semakin memberontak. Biarkan anak terasa nyaman dengan percakapan kita, sehingga anak dengan sendirinya menceritakan sesuatu yang ia alami.

  • Jangan menggurui anak

Ketika berbicara dengan si kecil, usahakan untuk menempatkan posisi anda sebagai sahabat si kecil. Jangan menasehati anak terlalu panjang karena hal ini akan membuat si kecil terasa tertekan. Usahakan menasehati anak -- anak melalui dongeng atau kisah seseorang agar anak bisa lebih memahami apa yang akan kita sampaikan.

  • Ikuti proses belajar anak

Proses selanjutnya, alangkah baiknya jika orang tua tetap mengikuti proses belajar anak. Luangkan waktu untuk bertanya kepada anak tentang apa yang sudah anak pelajari di sekolah. Temani anak untuk belajar dan pahami kesulitan yang dirasakan anak. Biasanya anak juga sulit menjelaskan apa yang mereka rasakan. Maka dari itu lebih baiknya orang tua melakukan pendekatan sendiri terhadap si kecil.

  • Ubah gaya belajar anak

Jika dengan cara biasa anak merasa kesusahan dalam menerima ilmu yang mereka dapat, cobalah untuk mengubah cara belajar anak. Apalagi di jaman modern ini sudah banyak metode belajar anak yang bisa mempermudah anak untuk belajar. Orang tua bisa membantu anak belajar sambil bernyanyi, menonton video atau melakukan hal yang mereka sukai.

  • Memberikan pujian terhadap anak walau tentang hal kecil

Jangan menuntut anak untuk sempurna. Ini adalah hal yang sangat penting yang harus dipahami oleh orang tua. Setiap anak memiliki kekurangan dan kelebihan masing -- masing. Stop untuk melakukan perbandingan dengan temannya. Si kecil biasanya sangat menyukai sebuah pujian. 

Walau sesuatu itu merupakan hal kecil yang mereka lakukan, tetaplah untuk menyelipkan kata -- kata pujian untuk anak -- anak. Hal ini bisa mendorong rasa semangatnya untuk berbuat lebih dari itu. Jangan merendahkan atau mengejek sesuatu yang dilakukan anak. Lebih baik memberi kata -- kata motivasi karena ketika orang tua merendahkan apa yang dilakukan anak, membuat anak malas untuk melakukan pekerjannya kembali.

  • Latih ketrampilan sosial anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun