Mohon tunggu...
Nur Janah Alsharafi
Nur Janah Alsharafi Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang ibu yang menyulam kata dan rasa dalam cerita

ibu 4 anak dengan sejumlah aktivitas . Tulisan-tulisan ini didokumentasikan di blog saya : nurjanahpsikodista.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[RTC] Cerpen: DOA (A Psycho Story)

4 November 2017   15:48 Diperbarui: 5 November 2017   05:31 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[RTC] DOA (A Psycho Story) Sebuah Cerpen oleh Nur Janah Al-Sharafi

Doa , biasanya didendangkan dengan penuh harapan yang indah. Positif, optimis, mengharap hasil yang baik dan sederet hal hal baik lainnya terangkai dalam sebuah doa. Namun ketika doa dibungkus dengan amarah, kebencian dan  dendam,  maka doa tersebut jadi luntur. Seperti kain tenun yang dicelup pewarna murahan, sehingga sang warna pun lenyap ketika tenun dicuci dengan sabun deterjen, meski deterjen mahal sekalipun. Sayangnya doa itulah yang masuk ke telinga Suci, doa yang justru keluar dari mulut suaminya. Laki-laki yang menikahinya selama 10  tahun.

" Sembuhkanlah kakinya, jika ia berjalan di jalanMu ya Allah"

"Tegakkanlah langkahnya, jika ia menegakkan agamamu"

"Lumpuhkanlah kakinya, jika ia melangkah ke tempat maksiat"

"Lemahkanlah langkahnya, jika ia melangkah di jalan selain urusanMu dan urusan keluarga"

Air mata Suci mengalir deras, sesenggukan ia mendengar kalimat doa yang keluar dari mulut sang suami, ia tak percaya namun berkali-kali ia buka telinga dengan penuh konsentrasi tetap saja kalimat itu yang ia dengar berulang-ulang. Suci beranikan dirinya bertanya pada sang suami.

"Mas, doanya kog aneh. Apa maksud mas dengan maksiat tadi? Apakah aku istrimu ini sudah kau curigai mas? Apakah mas pikir aku melakukan maksiat"  , pertanyaan Suci untuk Ardi suaminya terkesan bertubi-tubi.

"Aku tak mau istriku mengurus orang lain, bagiku mengurus selain keluarga itu maksiat"

"Aku mau istriku hanya beribadah dan melayani suami serta anak-anak. Itu saja mauku"

Istighfar Suci, Istighfar seluruh dinding rumah, Istighfar bunga-bunga kecil di polibag, Istighfar kelinci dan kucing di rumah itu. Bahkan jikapun putra-putrinya mendengar dan semua seisi jagad raya mendengar akan mendendangkan istighfar berulang kali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun