Mohon tunggu...
Nur Janah Alsharafi
Nur Janah Alsharafi Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang ibu yang menyulam kata dan rasa dalam cerita

ibu 4 anak dengan sejumlah aktivitas . Tulisan-tulisan ini didokumentasikan di blog saya : nurjanahpsikodista.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Merajut Cinta di Memorial Walk

21 April 2017   02:28 Diperbarui: 21 April 2017   11:00 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tak kudengar lagi suara keduanya, mata mereka masih fokus dengan aneka pemandangan yang ada. Mata mereka berdua seperti hendak melahap semua warna, semua bentuk dan semua keindahan. Mata mereka melahap semua itu bukan karena mereka tamak, namun karena mereka adalah insan yang luka. Insan yang luka jiwa luka raga karena polah penjajah yang tak lain adalah saudaranya sendiri. Keduanya telah menanggalkan mimpinya untuk bisa ber-ijab qabul di masjid indah kebanggaan negrinya. Mereka telah bersyukur dan terus bersyukur bahwa mereka masih diberi kesempatan hidup oleh sang Khaliq. Mereka berdua masih diberi kesempatan berijab qabul di mesjid kecil di kota Newcastle ini. Mereka berdua bersyukur .

‘Sweetheart, kau masih bisa melihat Aleppo[1] kita?’

‘Sweetheart, kau masih bisa mencium wangi bunga kota Aleppo kita?’

‘Sweetheart, masihkah kau bisa melihat indahnya masjid Umayyah[2]?’

Mata perempuan itu berkaca-kaca, guliran perak mengucur di sudut bening matanya. 

(New castle 30112016 dan Batoh 21032017)

[1] Aleppo adalah sebuah kota yang indah di negri Suriah, yang kini telah hancur oleh peperangan

[2] Masjid Umayyah adalah masjid terbesar di kota Aleppo, Suriah. Masjid ini terletak di distrik al-Jalloum kota tua Aleppo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun