Mohon tunggu...
NURJANAH
NURJANAH Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa S2 UNJ

Guru Geografi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tuntutan Kurikulum Geografi di Abad-21 Melalui Upaya Peningkatan Skill dan Kemampuan Teknik Pembelajaran Bauran

18 Juli 2021   12:00 Diperbarui: 18 Juli 2021   12:47 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

(BSNP, 2010: 38), bahwa pendidikan tidak tergantung pada pengajaran, melainkan pada tindakan yang memotivasi diri sendiri, ingin tahu, dan memulai diri dari peserta didik.

Generasi Emas Indonesia tahun 2045, dimana Indonesia akan mencapai bonus demografi, yaitu negara dengan angkatan kerja yang cukup tinggi. Keadaan ini seharusnya menjadikan Indonesia mempunyai surplus tenaga kerja yang dapat membawa Indonesia semakin maju, tetapi kenyataannya memunculkan tantangan baru, dalam menanggapi bonus demografi khususnya generasi muda, tantangan tersebut diantaranya adalah: 

(1) Pengangguran terdidik dan imbas turunnya tingkat ekonomi, diperparah dengan pandemic covid 19; 

(2) serbuan tenaga kerja asing dan penggunaan robot; 

(3) Kurang meratanya akses pendidikan, karena pada kenyataannya Indonesia masih berada pada urutan ke 72 dari 77 negara dalam PISA; 

(4) Sosio-ekonomi digital, masih kurangnya literasi digital, sarana digital tidak digunakan untuk keperluan yang lebih baik.

Kurikulum Geografi Abad 21 (KGA-‘21) harus diupayakan ada perbaikan-perbaikan yang senantiasa disesuaikan dengan tuntutan eranya.

Tuntutan  KGA-’21

  1. Semangat ke Indonesiaan, dengan Penguatan Pendidikan Karakter,

(semangat dengan 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, yakni: Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan RI adalah “Harga Mati” yang tidak boleh ditawar-tawar lagi)

  1. Peta Indonesia diperbarui
  2. Mengaplikasikan Scientific Approach
  3. Paradigma Pembelajaran Abad-XXI
  4. Higher Order Thinking Skills (HOTS)
  5. Literasi Geospasial
  6. Sustainable Development Goals/SDGs (tujuan pembangunan berkelanjutan dengan capaian yang terukur dan tenggat yang telah ditentukan oleh PBB sebagai agenda dunia pembangunan untuk keselamatan manusia dan planet bumi)
  7. STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics)

Sesuai kondisi saat ini pembelajaran pembauran (Blended Learning) sebagai suatu keniscayaan karena pembelajaran bauran adalah bagian dari tuntutan KGA-’21. Blended Learning merupakan paduan pembelajaran luring (face to face) dan pembelajaran daring (online), kata kuncinya adalah pembelajaran kombinasi antara pembelajaran yang berbasis guru di kelas dengan pembelajaran daring. 

Pengertian lain Blended Learning adalah pembelajaran yang mengombinasi atau mencampur antara pembelajaran tatap muka (face-to-face) dan pembelajaran berbasis komputer (online dan offline), (Dwiyogo, 2011). Dengan harapan pembelajaran pembauran ini dapat memberikan pengalaman pembelajaran dan memberikan fleksibilitas dalam pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun