Mohon tunggu...
Nurjaman
Nurjaman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tukang Ulin

Nurjaman, lahir di Sukabumi 5 februari 1999. Tinggal di salah satu kampung pelosok sukabumi bagian selatan. Berkuliah di salah satu perguruan tinggi suwasta D.I Yogyakarta. Ia kerap di panggil Madun atau lingau di KAMAPALA.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menyelusup Lubang Gelap di Bawah Tanah Desa Cikarang

3 Februari 2021   08:10 Diperbarui: 11 Februari 2021   11:13 1770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampah botol yang di temukan di kedalaman kurang lebih 40 meter (Nurjaman)

Kesokan harinya. Burung-burung berkicawan bertengger diranting-ranting semak belukar, ia meloncat-loncat seperti sedang menari menyambut kedatangan pagi. Kami menikmatinya sambil sarapan sebelum bergerak ke mulut gua yang berada tidak jauh dari bascamp.

Mulut Gua Picung tampak dari depan (Nurjaman)
Mulut Gua Picung tampak dari depan (Nurjaman)
Mulut Gua Picung berada di Kampung Bayur, dari hasil observasi koordinat mulut gua ini berada di 7°17'15,3" S. 106°53'10,2" E. 

Gua picung adalah salasatu gua horizontal dari puluhan gua yang ada di desa ini, sebuah lorong gelap menuju ke arah selatan menyelusup di dasar tebing batu gambing. tampak terlihat di atasnya aliran sungai musiman. Jika musim hujan tiba air terjuan atau curug akan nampak, lalu menutupi mulut gua.

Anggota tim bergerak sesuai tugas-tugasnya. Dua orang anggota berjaga di Bascamp Induk selain bertugas memantau pergerakan di lapangan Tim Bascamp ini bertugas menyiapkan konsumsi, tugas ini sangat penting untuk mengantisipasi ketika ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. 

Dua orang anggota lagi berjaga di sekitar mulut gua tugasnya memantau cuaca, bila mana hujan turun tim penjaga mulut gua ini akan segera mengabari para tim-tim yang berada di dalam gua. 

Empat belas orang sisanya, di bagi menjadi tiga tim. Tim Ornamen bertugas mencatat ornamen-ornamen yang ada dalam gua, Tim Maping bertugas memetakan gua, Tim biosepelologi mendata kehidupan lingkungan dalam gua.

Zona terang dan zona remang (Nurjaman)
Zona terang dan zona remang (Nurjaman)
Di dorong rasa penasaaran yang tinggi kami memasuki mulut gua yang berbentuk seperti segitiga dan bongkahan batu besar, berjalan melawan aliran air yang mengalir ke luar gua (entrance).  Jika hujan tiba, sungai bawah tanah ini akan meluap dan asib buruk akan menimpa kami yang berada dalam gua. 

Mulut gua di sebut zona terang atau bahasa kerenya Entance zone, zona ini berbatasan langsung dengan lingkungan luar gua dan masih terkena cahaya matahari secara langsung. Kondisi ekoklimat di zona ini mengikuti lingkungan luar gua dengan di temukannya beberapa tanaman semak-semak, tanaman paku dan beberapa tanaman rambat. 

Kondisi ini sama dengan kondisi lingkungan di luar gua. Secara umum biota di zona terang akan beragam komposisi jenisnya mirip dengan yang ditemukan di lingkungan luar gua. Laba-laba pisang arigiope appensa walckenaer dan nyamuk kami jumpai.

Lorong Gua Picung (Nurjaman)
Lorong Gua Picung (Nurjaman)
Memasuki kedalaman tujuh meter dari mulut gua kami brada di zona remang (Twilight Zone). Dimana zona ini zona tengah yang membatasi zona terang dan zona gelap. 

Cahaya yang sampai ke zona ini sangat terbatas. Beberapa tumbuhan paku dan lumut di temukan. Dari zona ini lorong gua berbelok kearah utara, disana di temui batu-batu krikil, terdengar suara gemuruh air berasal dari dalam gua terasa mencekram, kondisi lingkungan gelap gulita ini di sebut zona gelap (Dark Zone). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun