Mohon tunggu...
NURJAHIDIN
NURJAHIDIN Mohon Tunggu... Guru - guru

saya senang menjadi guru, bisa bertemu generasi baru dengan bermacam kemampuan....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Media Word Square untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika

1 Desember 2022   22:30 Diperbarui: 1 Desember 2022   22:33 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Belajar menurut Susongko (2013: 1) adalah proses yang menyebabkan perubahan perilaku mental yang bersifat tetap dan merupakan hasil pengalaman. Sedangkan pembelajaran menurut Rusman (2011: 1) secara umum merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi tujuan, materi, metode, dan evaluasi. 

Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan model-model pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Sejatinya pembelajaran yang akan dilakukan harus dirancang, dikembangkan dan dikelola secara kreatif, dinamis, dengan menerapkan pendekatan multi untuk menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang kondusif.

Tujuan utama suatu pembelajaran adalah supaya materi yang diajaran dapat diserap dengan baik sehingga prestasi peserta didik meningkat dan menjadi lebih baik. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan, baik pendidikan formal maupun nonformal pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu. Menurut Tulus Tu'u (2004:75), prestasi belajar peserta didik adalah hasil belajar yang dapat dicapai peserta didik ketika mengikuti dan mengerjakan tugas kegiatan pembelajaran di sekolah. 

Sedangkan menurut Qahar dalam (Djamarah, 2010:137) mengatakan bahwa "prestasi sebagai hasil yang telah diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan". Dengan demikian dapat dikatakan bahwa prestasi belajar peserta didik meningkat karena adanya motivasi. Motivasi merupakan sikap dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia. Selain itu, motivasi juga dirancang karena adanya tujuan. Sardiman (2011: 73), menyatakan "motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan".

Matematika merupakan pelajaran yang mempunyai peran sangat penting dalam kehidupan, hal ini bisa dilihat dari adanya pembelajaran materi matematika dari pendidikan tingkat dasar sampai pendidikan tingkat tinggi. Matematika mempunyai peran sangat penting karena matematika dapat meningkatkan kemampuan berfikir rasional dan logis. 

Namun, sampai sekarang matematika masih menjadi materi pelajaran yang menyulitkan dan membosankan bagi sebagian besar peserta didik. Ini disebabkan karena proses pembelajaran yang seringnya masih menggunakan metode klasikal (ceramah) dan tidak disertai dengan media pembelajaran yang sesuai. Problem inilah yang membuat prestasi peserta didik dewasa ini masih rendah.

Untuk membuat peserta didik tidak merasa bosan dalam belajar matematika diperlukan suatu model pembelajaran dimana peserta didik dapat saling berinteraksi dan mencapai tujuan utama pembelajaran, serta ada suatu media yang digunakan supaya peserta didik semakin bersemangat. Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa untuk belajar.

Lebih lanjut, Gagne dan Briggs (1975) dalam Arsyad (2013:4) secara eksplisit mengatakan bahwa media pembelajaran mencakup alat-alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi bahan ajar. Dari kedua pengertian tersebut, media merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran.Media yang digunakan dalam hal ini adalah Word Square

Word Square adalah sejumlah kata-kata yang tersusun dalam kotak-kotak bujur sangkar dengan arah kalimat kesegala arah. Putunjuknya berupa pertanyaan yang jawabanya harus dicari di dalam kotak dengan cara diarsir atau digaris. Word square mirip seperti mengisi teka-teki silang tetapi bedanya jawabannya sudah ada namun disamarkan dengan menambahkan kotak tambahan dengan sembarang huruf/angka penyamar atau pengecoh. Guru harus mampu memilih pertanyaan yang dapat merangsang siswa untuk berpikir efektif. Tujuan huruf/angka pengecoh bukan untuk mempersulit siswa namun untuk melatih sikap teliti dan kritis.

  • Dalam proses pembelajaran Matematika Kompetensi Dasar "Penyajian Data" Pada kelas VII masih terdapat peserta didik yang semangatnya masih rendah dalam belajar sehingga menyebabkan hasil belajarnya juga rendah, hal ini dapat dipengaruhi oleh motivasi belajar, model pembelajaran yang digunakan, serta media yang mendukung pembelajaran. Oleh karenanya guru berusaha meningkatkan motivasi belajar peserta didik dengan melaksanakan pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran PBL berbantuan word square,

Dalam pembelajaran Problem Based learning (PBL) berbantuan Word Square dapat menciptakan pemahaman yang menuntut aktifitas siswa dalam kelompok dan bekerjasama dalam mencari pemecahan masalah yang diberikan oleh guru, hal ini bermaksud mendorong peserta didik supaya berinteraksi dengan sesama peserta didik dalam kelompoknya dan dapat menyelesaikan masalah-masalah yang diberikan, setelah itu dapat mendemonstrasikan hasil penyelesainnya didepan teman-teman antar kelompok.

Penerapan pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan Word mempunyai daya tarik terhadap peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran. 

Hal tersebut dikarenakan pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan Word Square menciptakan suasana seperti bermain dan menyenangkan namun masih tetap dalam konteks belajar sehingga peserta didik tidak merasa jenuh dan pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih bermakna karena peserta didik dapat berinteraksi, saling bertukar pikiran, dan bekerjasama dengan teman dalam kelompoknya untuk menyelesaikan masalah yang diberikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun