Mohon tunggu...
Nur Izzati
Nur Izzati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Takut untuk Bermimpi

26 Januari 2018   15:46 Diperbarui: 26 Januari 2018   15:58 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka selalu berempat di sekolah. Menurut Ria, Nisa dan Riska adalah teman yang baik di sekolah berbeda dengan teman-teman yang lain. Tidak terasa hari-hari dilalui oleh Ria dan ujian kenaikan kelas pun tiba, setelah seminggu ujian selesai. Tiba saat nya pembagian rapor. Rapor dibagikan oleh Wali kelas masing-masing, pada saat itu semua siswa/i merasa gemetaran dan penasaran. 

Langsung tanpa basa-basi ibu guru mengumumkan di depan kelas dan yang disebutkan hanya peringkat 1, 2, dan 3. Ibu guru itu mulai menyebutkan dengan hitung mundur dari juara 3, 2, dan yang terakhir 1 semua siswa bertanya-tanya "siapakah yang mendapatkan juara pertama?" semua siswa tegang. 

Kemudian guru nya melanjutkan dengan mengatakan bahwa yang mendapatkan juara pertama adalah Ria. Ria sangat terkejut dan seperti tidak percaya kalau dia mendapatkan juara pertama di sekolah itu. Dengan bangga dan rasa syukur kepada Allah SWT. Ria maju ke depan untuk menerima rapor dari guru nya.

Doa dan usaha yang telah dilakukan oleh Ria telah membuahkan hasil yang memuaskan. Dengan semangat Ria pulang ke rumah dan dengan linangan air mata Ria mencium kedua orang tua nya dan berkata "insya Allah ini untukmu ibu dan ayahku, akan ku buktikan kepada dunia bahwa aku akan sukses dikemudian hari" mereka sangat bangga dan memeluk Ria. 

Waktu terus berjalan dari tahun ke tahun hingga kelas 3, seperti biasa ria tetap mendapatkan peringkat pertama hingga ia lulus. Nilai kelulusan yang dimilki oleh Ria sangat bagus sehingga ia juga mendapatkan beasiswa dari Universitas terbaik. Ria kembali menjalani masa kuliah nya hingga selesai menjadi seorang Sarjana. 

Setelah menjadi seorang sarjana Ria mendapat tawaran pekerjaan di sebuah perusahaan, dengan senang hati Ria menerima pekerjaan itu. Ria sangat bersyukur dan bangga akhir nya Ria bisa membuktikan kepada dunia bahwa pekerjaan orang tua nya tidak bisa membatasi impian nya. 

Ternyata setiap doa dan usaha dapat membuah kan hasil, seperti Ria yaang mempunyai mimpi untuk sukses walau pun dengan keterbatasan ekonomi, tetapi berkat doa dan dukungan orang tua nya. Akhir nya Ria meraih kesuksesan sehingga bisa membahagiakan kedua orang tua nya dan membuat orang tua nya bangga kepadanya.

Ria percaya dengan kata-kata yang mengatakan bermimpilah setinggi langit, sehingga mimpi itu jadi kenyataan. Ini adalah motivasi untuk kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun