Berdasarkan paparan diatas, penulis mencoba menarik beberapa poin atau hal yang berkaitan dengan teori retorika aristoteles yang terdiri dari pathos,logos ethtos dan kairos.
Logos yaitu : kumpulan bukti logis atau masuk akal yang digunakan komunikator dalam berkomunikasi.
Ethos yaitu : Kredibilitas atau tingkat kepercayaan yang dimiliki komunikator dalam hal ini komunikator politik
Pathos yaitu : Berkaitan dengan emosi yang dimunculkan dari para pendengar, dalam hal ini adalah audiens politik.
Kairos yaitu : Momen yang tepat atau optimal untuk berkomunikasi dalam hal ini adalah pesan politik.
Berkaitan dengan peran media dalam  membentuk personal branding pada pilpres 2024 penulis mendapati beberapa hal berikut yang berkaitan dengan teori retorikat aristoteles.
Logos. Logic atau masuk akal bisa dilihar dari perang narasi lewat visi misi yang dimunculkan pada actor atau komunikator politik seperti paslon 01 dengan misi perubahannya yang digaung-gaungkan di media sosial, kemudian paslon 02 yaitu misi makan gratis untuk masyarakat hal tersebut juga di angkat dan lebih muncul di media sosial sehingga melekat, terakhir dari paslon 03 juga terdapat narasi dengan slogan keberlanjutan misi presiden jokowi. Hal-hal tersebut merupakan pesan politik yang sekiranya masuk dalam kategori logos.
- Ethos, Etika atau kredibilitas dalam hal ini bisa dilihat dari masing-masing actor politik berdasarkan paparan diatas, semisal terkait jejak rekam digital paslon 01 dianggap kredibilitas karena pernah menjadi gubernur Jakarta, begitupun dengan paslon 02 karena pernah menjadi walikota dan menteri pertahan dan terakhir paslon 03 merupakan mantan gubernur dan juga menteri, sehingga dalam hal ini sebagai actor politik dianggap kredibel, karena memiliki kepercayaan masing-masing dari masyarakat.
- Pathos yaitu, Yang berkaitan dengan emosi para audiens  politik pada pilpres, pada pilpres 2024 terjadi perang narasi dari pendukung ke 3 paslon, paslon 01 menunjukan emosi dengan bentuk narasi pemilih cerdas, paslon 02 muncul narasi gemoy sebagai bentuk emosional terkait rasa suka kepada paslonnya, hal ini diluapkan dalam perang narasi di media sosial.
- Kairos, Berkaitan dengan waktu dalam hal ini bisa dilihat dari paslon 01 dianggap sering kali dianggap melakukan blunder karena mengeluarkan pendapat atau statement yang tidak tepat waktu semisal, dari paslon 03 yang dianggap blunder di media sosial adalah ketika memberi nilai kepada presiden sementara wakilnya merupakan menteri yang juga berhubungan dengan nilai yang diberinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H