Mohon tunggu...
Nuri Yuniar
Nuri Yuniar Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Pendidik Anak Usia Dini sekaligus Pemerhati Anak Usia Dini

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pola Asuh Otoritatif atau Otoritarian?

26 September 2017   18:20 Diperbarui: 26 September 2017   18:31 2103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

YOGYAKARTA, 24 SEPTEMBER 2017 - Baru saja Indonesia dihebohkan dengan kasus gladiator yang dialami oleh seorang pelajar dari Bogor bernama Hila. Gladiator atau sering disebut bom-boman adalah budaya atau tradisi berkelahi satu lawan satu yang sudah dilakukan sejak tahun 2000an. 

Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan, mengapa tindak kekerasan dijadikan sebuah tradisi? Sontak para orangtua akan mengkoreksi diri bagaimana mereka mendidik dan mengasuh anak.

"Pada dasarnya, anak adalah hasil dari bagaimana lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat memperlakukan mereka. Tripusat pendidikan yang meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat tidak akan pernah dapat digusur dari daftar subjek pendidikan anak" ujar Nuri Yuniar, peneliti bidang perkembangan anak saat siaran pers di Perpustakaan UGM pada 23 September 2017.

Sebelumnya, Kak Seto seorang pemerhati anak mengatakan "masing-masing anak memiliki keunikan dan kecerdasan tersendiri, 'mereka perlu dihargai' agar tidak salah dalam memberikan pendidikan, dan bentuk perhargaan itu tidak selalu memberikan hadiah, tetapi juga bisa dalam bentuk memberikan pujian, memberikan kesempatan bermain yang jarang didapatkan oleh anak, dll". Oleh sebab itu Kak Seto mengajak para orang tua dan pendidik PAUD atau Pendidikan Anak Usia Dini yang merupakan pendidikan anak untuk usia 2-6 tahun melalui pemberian rangsangan pendidikan secara optimal dan seimbang untuk mendidik anak dengan penuh pengertian, kasih sayang, dan rasa menghargai agar terbentuk karakter anak sejak dini.

Pola Asuh

Keluarga pada umumnya, dan ibu pada khususnya merupakan madrasah utama dan pertama bagi seorang anak. Bagaimana tidak, orang yang akan ditemui dan dikenal pertama kali oleh anak adalah ibu dan ayahnya. Segala stimulus dan respon yang diberikan oleh orangtua akan mempengaruhi tumbuh kembang anak selanjutnya.

Andragogy adalah pendidikan untuk orang dewasa dalam suatu struktur pengalaman belajar. Andragogy dinilai sebagai salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk membantu orangtua membangun karakter pada anak. Salah satu hal yang utama dalam membentuk karakter pada anak adalah pola asuh orangtua terhadap anak.

Menurut penelitian Diana Baumrind pada tahun 1971 silam, diungkapkan dalam buku Santrock (2007: 167) terdapat empat macam pola asuh orangtua terhadap anak antara lain: pola asuh otoritarian merupakan gaya yang membatasi dan menghukum, orang tua mendesak anak untuk mengikuti aturan mereka; pola asuh otoritatif mendorong anak untuk mandiri namun masih menerapkan batas dan kendali pada tindakan mereka; pola asuh yang mengabaikan dimana orang tua sangat tidak terlibat dengan kehidupan anak; dan pola asuh yang menuruti atau permitif yaitu gaya pengasuhan dimana orangtua terlibat dengan anak namun tidak menuntut dan mengontrol keinginan anak.

Bagaimana penerapan pola asuh yang baik yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan anak adalah pekerjaan rumah orang tua yang tak akan pernah usai. Penerapan pola asuh yang tepat wajib dilakukan kepada anak sejak usia dini, mengingat anak usia dini adalah anak yang mengalami masa keemasan dimana seluruh aspek perkembangan anak siap untuk dioptimalkan secara seimbang.

Fase awal kanak-kanak juga merupakan fase mudah dibentuknya karakter anak, fase menirukan apa yang terjadi di lingkungan anak. Oleh karenanya, akan lebih mudah untuk membentuk karakter anak bila diterapkan pola asuh dan pembiasaan-pembiasaan yang tepat kepada anak sejak usia dini. Jika sejak kecil sudah dibentuk oleh pola asuh yang tepat, tentu akan memudahkan pengawasan bagi orang tua terhadap anak.

Oleh: Nuri Yuniar Wahyu Putri Abadi, Mahasiswa Magister Pendidikan Anak Usia Dini

Email: nuriyuniarputri@gmail.com

Kontak person: +6285858871989

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun