Mohon tunggu...
danadyaksa.banjarejo207_
danadyaksa.banjarejo207_ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

danadyaksa, mengabdi sepenuh hati!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKM 207 UIN Malang Berinisiatif Mengadakan Penyuluhan Stunting dan MPASI untuk Cegah Kekurangan Gizi di Desa Banjarejo

29 Januari 2023   22:53 Diperbarui: 29 Januari 2023   23:01 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banjarejo, Ngantang, Malang---Stunting bukanlah permasalahan kesehatan yang baru di kalangan masyarakat Desa Banjarejo. Perlu diketahui bahwa Desa Banjarejo merupakan desa dengan angka stunting tertinggi di Kecamatan Ngantang. Dimana terdapat sekitar kurang lebih 71 anak dinyatakan memiliki tanda-tanda terjangkit stunting. Hal ini membuat pihak kesehatan dari Polindes dengan gencar melakukan banyak penyuluhan guna mengurangi angka stunting serta mencegah stunting pada balita yang belum tercatat. UPT Kesehatan Ngantang sudah beberapa kali melakukan penyuluhan kepada Kader PKK di Desa Banjarejo yang dimana diharapkan informasi dari penyuluhan tersebut dapat disampaikan kepada para Ibu di Desa Banjarejo agar dapat mengurangi bahkan mencegah terjadinya stunting pada anak.

Menindaklanjuti hasil dari kegiatan MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) yang diadakan pada Selasa, 20 Desember 2022 lalu di Balai Desa Banjarejo, Mahasiswa KKM 207 mengadakan penyuluhan MPASI untuk Kader PKK dan juga para Ibu di Desa Banjarejo. Penyuluhan ini tentunya sudah melalui banyak proses seperti, pemilihan resep MPASI yang sesuai dengan komoditas Desa Banjarejo, konsultasi langsung dengan Dosen Fakultas Kedokteran UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, konsultasi kembali bersama dengan Tim Kesehatan di Polindes, serta konsultasi bersama dengan para Kader PKK Desa Banjarejo.

Selain melalui proses konsultasi, Mahasiswa KKM 207 juga melakukan riset secara langsung dengan cara mencoba resep yang dipilih terlebih dahulu sebelum memaparkan dan mempraktekkannya dihadapan para Kader dan para Ibu di Desa Banjarejo. Sudah sebanyak tiga kali Mahasiswa KKM 207 mencoba 2 resep MPASI yang terpilih guna untuk menciptakan hasil olahan MPASI yang baik dan berkualitas sesuai dengan tunjangan gizi yang dibutuhkan untuk anak-anak. Dua resep yang dimaksudkan berupa Bubur Ayam Buncis dan juga Tim Kentang Telur. Sesuai permintaan Ibu Kader dan para Ibu di Desa Banjarejo, Mahasiswa KKM 207 memilih 2 resep dengan menyesuaikan komoditas SDA di Desa Banjarejo sendiri. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar para Ibu tidak beralasan untuk tidak membuat olahan MPASI yang disarankan ini.

Tepat pada Senin, 16 Januari 2023 Mahasiswa KKM 207 mengadakan Penyuluhan MPASI dan Psikologis Anak di Balai Dusun Selobrojo bersama Kader PKK dan para Ibu yang baru selesai melakukan pengontrolan posyandu rutinan untuk anak-anaknya. "MPASI ini sangat penting untuk ibu-ibu terutama untuk para ibu yang bayinya tercatat stunting. Saya yakin ibu-ibu yang masih bertahan di ruangan ini adalah ibu-ibu hebat yang ingin anaknya sembuh dari stunting dan ingin anaknya tetap sehat hingga besar nanti," ujar Bu Agustin yang merupakan salah satu bidan di Desa Banjarejo yang saat itu tengah bertugas, Balai Dusun Selobrojo, Banjarejo, Ngantang, Malang, Senin (16/01/2023).

fffffff-63d6898408a8b5420b5ee553.jpg
fffffff-63d6898408a8b5420b5ee553.jpg
Pada penyuluhan tersebut Mahasiswa KKM 207 tidak hanya memaparkan resep MPASI tetapi juga memberikan pendahuluan yang berupa pemaparan materi terkait pentingnya MPASI yang wajib diketahui oleh para ibu. Materi tersebut diharapkan dapat memberi pengaruh besar terhadap para ibu di Desa Banjarejo yang terbilang malas dalam menyediakan MPASI untuk anaknya dan lebih memilih memberikan MPASI yang instan.

MPASI sendiri pada umumnya bisa diberikan pada anak pada usia 6 bulan, hal ini sesuai dengan ketentuan yang direkomendasikan oleh WHO dan juga IDAI. "Disini saya membuat sebuah slogan yaitu MANTAP yang dimana kepanjangannya adalah 1) MAkanannya harus bergizi, 2) Namanya makanan harus bersih dan higienis, 3) Tepat cara pemberian, 4) Anjuran Pemberian diatas 6 bulan" ujar Adhitya Yuda---salah satu Mahasiswa KKM yang memberikan penyuluhan secara umum mengenai MPASI kepada para ibu, Balai Dusun Selobrojo, Banjarejo, Ngantang, Malang, Senin (16/01/2023).

Kebutuhan gizi yang harus dipenuhi oleh anak diantaranya seperti, Energi, Karbohidrat, Protein, Lemak, Serat, Vitamin dan Mineral. Tidak terpenuhinya gizi tersebut menyebabkan terjadinya stunting pada anak. Maka dari itu dapat diharapkan, para ibu di Desa Banjarejo dapat memasak MPASI sendiri dan disesuaikan dengan kebutuhan gizi yang sesuai dengan anjuran.

Dokpri
Dokpri

"Bahan-bahan yang digunakan pada resep MPASI yang kami sarankan sudah sesuai dengan komoditas desa Banjarejo dan tentunya dengan Gizi yang sesuai dengan kebutuhan bayi, seperti Buncis yang memiliki kandungan Vitamin B untuk bayi, Ayam sebagai Proteinnya, Kentang sebagai Karbohidratnya, Telur dengan kandungan Vitamin D dan juga sebagai Protein, Wortel yang mengandung Beta Karoten, dan Minyak Sawit sebagai Asam Lemak Palmiat untuk Bayi. Kandungan yang ada pada bahan-bahan tersebut tentunya sangat dibutuhkan dan juga baik untuk tumbuh-kembangnya Bayi. Sehingga kami menyarankan 2 resep ini sebagai MPASI untuk bayi di Desa Banjarejo juga sebagai pencegahan stunting pada bayi." jelas Azmi Chikam---salah satu mahasiswa KKM UIN Malang yang menjelaskan mengenai resep MPASI yang dibuatnya, Balai Dusun Selobrojo, Banjarejo, Ngantang, Malang, Senin (16/01/2023).

Selain penjelasan mengenai MPASI itu sendiri, Mahasiswa KKM 207 juga sedikit menyelipkan materi psikologis anak yang juga mempengaruhi pada proses penyerapan gizi pada anak. Materi tersebut tidak serta merta disajikan kepada Ibu-Ibu Banjarejo, tetapi sudah melalui riset dari beberapa jurnal psikologi yang sudah disaring terlebih dahulu oleh Mahasiswa Psikologi UIN Malang, "Psikologis anak juga sangat mempengaruhi nafsu makan anak, jika psikologis anak terganggu maka nafsu makannya akan turun serta penyerapan gizinya tidak akan berjalan dengan baik. Dari hal ini, Ibu-Ibu harus memperhatikan parenting pada anak sejak masih kecil. Membentak, Memukul, bahkan Memaksa anak sangat mempengaruhi perkembangan psikisnya yang pada akhirnya juga berpengaruh pada perkembangan dan pertumbuhan dari fisik atau psikologis anak. Disini, kami Mahasiswa KKM tanpa mendahului dan mengurangi hormat kami kepada Ibu-Ibu sekalian, berharap agar parenting yang dilakukan Ibu-Ibu kepada anaknya selalu baik dan merupakan parenting yang sangat baik." lugas Albi Ahbab di akhir penyampaian materinya, Balai Dusun Selobrojo, Banjarejo, Ngantang, Malang, Senin (16/01/2023).

Dokpri
Dokpri

Tidak berhenti pada 3 pemaparan materi tersebut, Mahasiswa KKM 207 juga menyiapkan praktek langsung dalam pembuatan Resep MPASI yang dianjurkan atau disarankan. Praktek tersebut dipandu langsung oleh Wahyuni Husen Nabila Syafikah selaku penanggung jawab pembuatan Resep MPASI serta ditemani langsung oleh Bu Agustin beserta Ibu Kader PKK yang lainnya. Pembuatan Resep MPASI tersebut sekaligus menjadi penutup dalam acara Penyuluhan yang dilakukan oleh Mahasiswa KKM 207 UIN Malang di Desa Banjarejo.

Oleh : KKM 207

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun