Mohon tunggu...
Tim PKM RSH Cancel Culture
Tim PKM RSH Cancel Culture Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahsiswa Sosiologi UPI Menjadi Saksi dari Ritual Sedekah Gunung Merapi 1 Suro

3 Agustus 2022   19:35 Diperbarui: 3 Agustus 2022   19:54 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kegiatan KKL Prodi Sosiologi kali ini, Desa Lencoh terpilih menjadi lokasi untuk melihat secara langsung proses ritual Sedekah Gunung Merapi. mengenal lebih dekat Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki keberagaman baik dalam segi budaya, agama, ras, suku, dan lain sebagainya. 

Hal ini tentu saja menjadi daya tarik tersendiri bagi tiap -- tiap daerah khususnya Desa Lencoh yang terletak di antara dua gunung yakni Merapi dan Merbabu. 

Sebagai masyarakat yang bertempat tinggal di kaki gunung Merapi, masyarakat Lencoh sendiri memiliki keyakinan terhadap hal -- hal yang berkaitan keseimbangan alam melalui tradisi 'Sedekah Gunung' yang mana tradisi ini rutin dilaksanakan setiap tahun tepatnya pada malam 1 muharram.

Ritual Sedekah Gunung ini menjadi ritual yang sangat penting bagi masyarakat Lencoh sendiri, mereka meyakini bahwa masyarakat akan terbebas dari marabahaya yang terjadi akibat alam khususnya yang ditimbulkan dari gunung Merapi. Selain itu, ritual sedekah gunung ini juga menjadi bentuk rasa syukur masyarakat terhadap hasil alam dan tanah yang subur yang telah disediakan oleh tuhan. 

Tradisi Ritual Sedekah Gunung ini umumnya dilaksanakan dengan beberapa prosesi seperti kirab, penyediaan makanan khas seperti Ares, Tumpeng, dan lain sebagainya yang dijadikan sesajen, dan penyembelihan kepala kerbau yang nantinya akan di bawa ke atas puncak gunung Merapi.

Dari hasil pengamatan dan wawancara terhadap salah satu tokoh adat Desa Lencoh menyebutkan bahwasannya tradisi ritual sedekah gunung yang di laksanakan pada tanggal 29 Juli 2022 ini merupakan ritual perdana setelah 2 tahun tidak dilaksanakan karena efek pandemi, hal ini tentu saja mengundang solideritas gotong royong masyarakat untuk merayakan ritual secara meriah. 

Solideritas gotong royong ini terlihat dari antusias masyarakat untuk bersama -- sama menyediakan hal -- hal yang dibutuhkan pada saat malam ritual seperti pembuatan makanan khas yang dimasak secara bersama -- sama oleh warga, pemotongan kepala kerbau, kirab, serta persiapan acara yang dilaksanakan dijoglo Merapi Desa Lencoh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun