Mohon tunggu...
Nurissyarifah Chalid
Nurissyarifah Chalid Mohon Tunggu... -

"Saya tak pernah temukan hal yg mustahil Tuhan lakukan, saya cukup meyakini bahwa yg Tuhan tentukan untuk saya tak akan melebihi waktu saya"

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Melawan Stres

30 November 2014   19:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:26 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kata bijak tentang ‘hidup yang baik itu tidak hanya sehat fisik saja, namun juga sehat secara psikis’ tampaknya sudah tidak terbantahkan lagi kebenarannya. Karena memang selama ini yang sering kita alami ketika kita sedang dilanda krisis mental, yakni keadaan psikologis kita sedang kacau (dilanda stress, kecewa, depresi dll) maka keadaan fisik kita pun menjadi menurun. Begitupun sebaliknya, disaat kondisi fisik lagi menurun (sakit kepala, sakit perut, dll) maka keadaan psikologis kita-pun mengikuti.

Kesehatan mental / psikologis itu memang tidak bisa terlihat apa adanya seperti keadaan fisik yang baik-baik saja. Namun bisa kita amati dari pola perilaku, cara berbicara dan bagaimana berinteraksi dengan orang lain. Jika terlihat normal dan sesuai dengan lingkungan serta budaya sekitar maka keadaan mental / psikologisnya baik-baik saja.

Terutama saat kita sedang dilanda banyak permasalahan, psikis dan fisik kita bereaksi dengan melakukan beberapa penolakan dan pertahanan terhadap stressor yang datang. Ada banyak stressor yang bisamembawa kita pada kondisi yang tertekan, diantaranya: Kondisi psikis seperti negative thinking, tidak percaya diri, iri hati, dengki. Social, masalahpekerjaan dan keluarga. Fisik, cacat fisik, menderita penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Kejadian-kejadian penting, bencana alam, tsunami, banjir.

Dari kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan tersebut akan menyebabkan tekanan, tegangan sehingga memicu adanya stres. Ada beberapa cara pentingmengurangi stress, diantaranya:

Coping stress, yaitu kondisi dimana individu mulai mengelola/mengatur kembali tuntatan dengan keadaan daya yang dimilki. Dimana stress itu muncul akibat dari ketidakselarasan antara tuntutan dengan daya/kekuatan yang dimiliki individu.

Self Afficacy, keyakinan diri adalah representasi mental dan kognitifindividu atas realitas, yang terbentuk oleh pengalaman-pengalaman masa lalu dan masa kini, dan disimpan dalam memori jangka panjang yang mempengaruhi cara-cara sosialisasi yang akan dilakukan serta cara pandang seseorang terhadap kualitas dirinya sendiri, baik atau buruk, dan keyakinan diri tersebut dapat dibangun sesuai karakteristik seseorang dan bersifat khusus, dimana keyakinan diri mencakup efikasi diri dan kontrol diri.

Optimisme, individu yang optimis selalu mengharapkan hal-ha yang baik dalam hidup mereka. Optimis dan semangat yang tinggi akan lebih mudah mengantarkan seseorang pada keberhasilan.

Dukungan Sosial, keluarga, lingkungan memberikan kontribusi yang penting bagi hidup kita. Support/dukungan mereka membuat kita tetap merasa nyaman tinggal ditengah-tengan mereka.

Releguitas, didalam agama ada banyak ritual-ritual yang berfungsi untuk lebih mendekatkan diri pada Tuhan. Ritual-ritual ini menjadi cara untuk mengurangi tekanan-tekanan stress. Dengan percaya dan berserah diri pada Tuhan akan membuat kita mendapatkan pertolongan dari-Nya.

Hardy Personaliti / Hardiness,atau kepribadian tahan banting. Tipe kepribadian ini akan merubah stressor negative menjadi tantangan dan memberikan makna yang positif sehingga tidak menimbulkan stress. Individu dengan tipe kepribadian hardiness akan dapat mengontrol peribahan-perubahan yang terjadi dan lebih berkomitmen dengan pekerjaan yang ia jalani.

Sisi positive stress ini adalah, stress juga bisa kita jadikan sebagai alarm atau pengingat disaat kita benar-benar melakukan aktivitas diuar batas kemampuan kita. Dengan alarm tersebut kita bisa lebih mengontrol, beristitahat dan memberikan waktu luang bagi fisik dan psikis kita untuk bersantai sejenak, memberikan hadiah kepada diri sendiri dan cara-cara lain yang membuat kita nyaman, rileks dan bahagia. Sehingga, kita mendapatkan kembali kondisi fisik yang prima dan meningkatkan kapasitas psikologis kita.

Semoga bermanfaat :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun