Mohon tunggu...
Nuris Salamah
Nuris Salamah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Allah dulu, Allah lagi, Allah terus

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Konstruktif dan Kognitif Menurut Pemikiran Para Tokoh

10 Juni 2021   12:31 Diperbarui: 10 Juni 2021   12:46 2052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemikiran Tokoh Tentang Kognitif

1. Wolfgang Kohler

Wolgang Kohler lahir di Reval, Estonia pada tanggal 21 Januari 1887. dari Universitas Berlin pada tahun 1909, dan kemudian bekerja sebagai asisten Werheimer di Akademi Frankfurt bersama Koffka. Dari tahun 1913 hingga 1920, dia adalah direktur Stasiun Antropologi di Tenerife, yang terletak di Kepulauan Canary. Selama Perang Dunia I, dia tinggal di pulau itu selama 4 tahun. Dia mempelajari perilaku simpanse di pulau ini. Hasil penelitiannya kemudian dipublikasikan dalam karya penting The Mentality of Apes (1924). Ini berisi informasi tentang eksperimennya pada simpanse untuk menguji berbagai masalah pembelajaran.

Teori kohler di dasarkan pada penelitiannya tentang perilaku pemecahan masalah simpanse. Dalam sebuah percobaan pada simpanse lapar, setelah memberikan makan dua batang pisang pendek yang tidak tersentuh, teori ini akhirnya muncul. Setelah gagal meraih pisang dengan tongkat pendek, simpanse yang lapar itu menyerah. Akan tetapi, simpanse kemudian menemukan bahwa tongkat ini dapat digabungkan untuk membentuk batang lain. Saat itu, secercah wawasan menunjukkan bahwa solusinya telah tercapai, sehingga simpanse berhasil meraih pisang tersebut.

dapat disimpulkan bahwa, teori kognitif merupakan teori yang merepresentasikan suatu peristiwa atau kejadian untuk memperoleh pemahaman. Oleh karena itu, teori tersebut sangat cocok jika diterapkan pada ilmu pengetahuan umum dan agama. Karena peserrtta didik harus memiliki kemampuan memahami dalam proses pembelajaran, maka pembelajaran tersebut dapat dikatakan berhasil.

2. Jerome Brunner

Jerome Bruner lahir pada tahun 1915. Jerome Bruner adalah seorang ahli psikolog di University of Havard di Amerika Serikat, yang dikenal karena kontribusinya yang besar pada penulisan teori pembelajaran. Ia sangat mendorong dunia pendidikan untuk memperhatikan pentingnya mengembangkan ide. Jerome Bruner melihat perkembangan kognitif manusia dan cara orang belajar atau memperoleh pengetahuan. Bruner menekankan bahwa jika guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan konsep, teori, prinsip, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang dijumpai dalam kehidupan, maka proses pembelajaran akan bermanfaat dan kreatif.

Bruner membagi perkembangan kognitif anak-anak menjadi beberapa tahapan tertentu. Bruner percaya bahwa proses ini dibagi menjadi tiga tahap:

Pertama, enactive (enaktif) adalah mempresentasikan pengetahuan dalam tindakan. Pada tahap ini, anak-anak sedang belajar menangani atau memanipulasi objek secara langsung. Kedua, pembelajaran ikonik adalah belajar melalui gambar. Dalam bentuk ini, peserta didik dapat menyajikan pengetahuan melalui gambaran-gambaran di benaknya. Kemungkinan besar peserta didik akan mampu menciptakan gambaran pohon mangga di benaknya, meskipun masih kesulitan menjelaskannya dengan kata-kata. Ketiga, Pembelajaran simbolik adalah pembelajaran yang terjadi melalui representasi pengalaman abstrak (seperti bahasa, dan pengalaman abstrak tidak ada hubungannya dengan pengalaman tersebut. Seperti namanya, pengetahuan abstrak diperlukan, dan karena itu adalah simbol dari sains ini mirip dengan operasi formal proses berpikir dalam teori Jean Piaget.

3. Ausubel

David Ausubel adalah seorang psikolog pendidikan. Ausubel menekankan pembelajaran yang bermakna. Menurut Ausubel, pembelajaran dapat dibagi menjadi dua dimensi. Dimensi pertama terkait dengan cara topikdisajikan kepada peserta didik melalui penerimaan atau penemuan. Aspek kedua melibatkan hubungan peserta didik dengan informasi tentang struktur kognitif yang ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun