Mohon tunggu...
Nurisma Maharani
Nurisma Maharani Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenakalan Remaja

3 Maret 2021   14:31 Diperbarui: 3 Maret 2021   14:36 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenakalan remaja atau bahasa lainnya adalah Juvenile delinquency adalah suatu kelakuan,sikap atau perbuatan yang melanggar norma,hukum atau aturan yang ada di dalam masyarakat, dan yang melakukan kenakalan remaja ini biasanya usia antara remaja atau masa transisi dari anak-anak menurut ke dewasa

Kenakalan remaja bisa juga digambarkan sebagai kegagalan dalam perkembangan, maksudnya adalah remaja gagal dalam mengembangkan kontrol dirinya yang seharusnya remaja dapat sadar atau peka terhadap norma atau peraturan yang berada di masyarakat, remaja yang sadar dengan norma atau peraturan di masyarakat dapat menahan dirinya dari perilaku menyimpang, sebaliknya jika remaja tidak sadar akan norma yang ada di masyarakat maka dirinya akan cenderung melanggar norma dan peraturan atau bahkan tindak kriminal
Kenakalan remaja juga ada jenisnya, menurut sinarwiyati kenakalan remaja ada 3 tingkatan yaitu:

Kenakalan biasa contohnya seperti membolos sekolah, berkelahi, dll
Kenakalan yang menjurus kepada pelanggaran dan kejahatan contohnya seperti tauran dll
Kenakalan khusus seperti penyalah gunaan napza, seks bebas dll

Munculnya kenakalan remaja pastinya memiliki penyebab atau faktor, faktor munculnya kenakalan remaja di bagi menjadi 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal
1. Faktor internal adalah perilaku nakal yang muncul dari dalam diri remaja itu sendiri, contohnya kontrol diri yang lemah dan krisis identitas
2. Faktor eksternal adalah faktor yang muncul dari luar diri remaja atau bisa di bilang muncul dari lingkungannya contohnya seperti memiliki teman yang kurang baik,keluarga tidak harmonis dan komunikasi dengan sekitar kurang baik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun