Mohon tunggu...
Nur Islah
Nur Islah Mohon Tunggu... Blogger -

www.nurislah.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Singkirkan Sampahnya Dong Pak!

19 Oktober 2015   08:05 Diperbarui: 19 Oktober 2015   08:51 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Foto ini adalah pemandangan di salah satu kelurahan di Kabupaten Pinrang. Ujung Lero, sebuah dusun yang sebenarnya memiliki potensi wisata yang bisa di kembangkan. Laut dengan hiasan kapal –kapal putih sandar di dermaga pasti akan terlihat indah seandainya tempat Itu bersih.

Saya berkunjung ke sana, karena saya begitu penasaran dengan tempat ini. Jika memandang dari kejauhan (saya tinggal kurang lebih 1 jam perjalanan dari Ujung Lero), ujung lero terlihat unik, karena tampak seperti jalanan panjang membelah lautan. Benar saja, untuk jarak tempuh perjalanan yang tidak begitu jauh, perjalanan terasa lumayan panjang. Rumah-rumah penduduk berjarak sangat rapat dan berderet menjadikan jalanannya serupa lorong, sangat padat.

Ketika menghampiri dermaganya, alangkah terkejutnya saya. Dada saya terasa sesak memandangi sampah tergenang menyelimuti pingiran pantai. Nelayan yang siap melaut menggotong perahunya, menerobos sampah. Ramai anak-anak berenang dan bermain di pinggir laut yang tidak bisa dibilang bersih itu. Beberapa laki-laki memancing di dermaga, di tengah bau sampah yang menusuk hidung. Tak berapa lama memandang aktifitas di situ, seorang ibu terlihat membawa keranjang besar, keranjang yang biasanya di pakai nelayan menyimpan ikan hasil tangkapannya. Dengan tenang dan santai ibu itu menuang sampahnya di lautan, sikapnya menunjukkan kalau membuang sampah di laut adalah ritual harian ibu itu saja, tanpa merasa berdosa, tanpa merasa bersalah sama sekali. Pantas saja sampah di sana jumlahnya sangat mencengangkan.

Melihat kondisi memprihatinkan ini, saya melihat sekeliling. Di lokasi perkampungan memang tidak ada tempat pembuangan sampah umum. Jika ingin membuat tempat pembuangan sampah umum, tempatnya pasti harus jauh dari tempat pemukiman (karena tanah kosong tidak ada di sekitar situ). Sayapun tidak yakin truk dinas kebersihan pernah datang untuk mengangkut sampah-sampah rumah tangga, karena mobil kami yang kecil saja sangat kesulitan dengan sempitnya jalan. Mungkin kesulitan itu yang membuat masyarakat membuang sampahnya di laut.

Mudah-mudahan tulisan ini dibaca oleh siapapun pembuat keputusan di sana, entah itu kepala dinas kebersihan atau bupatinya, atau dibaca sekalian oleh pak Gubernur. Singkirkan sampahnya dong pak!

Sumber gambar: Dokumen Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun