Kini, meskipun Mbah Maridjan telah meninggal dalam amukan gunung Merapi namun beliau adalah sosok yang patut dihargai dan direnungkan atas keberaniannya untuk memilih takdir kematiannya sendiri. Keberanian Mbah Maridjan atas bahaya yang mengancam nyawanya merupakan nilai yang cukup sulit diterapkan bagi kebanyakan orang. Sebagai sosok yang berkeyakinan, Mbah Maridjan telah berhasil melampaui nilai-nilai magis yang berurusan dengan persoalan natural dan supranatural. Riwayat Mbah Maridjan telah menuntaskan pengabdiannya seiring dengan meletusnya gunung Merapi. Kullu nafsin dzaa iqatul maut, bahwa setiap mahluk hidup akan mengalami peristiwa kematian. Selamat jalan Mbah Maridjan, engkau tetap menang taruhan.
Penulis adalah peneliti agama minoritas, Indonesian Muslim Young Leader Fellow 2010, Leiden University, Netherlands.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI