Mohon tunggu...
Nur iqnatul Nadiya
Nur iqnatul Nadiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mari kita belajar bersama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Puisi

7 Maret 2024   12:47 Diperbarui: 12 Maret 2024   13:46 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Malam Lebaran

Bulan,

Diatas kuburan.

(Sitor Situmorang :1955)

Puisi yang barisnya tidak sampai empat diatas tergolong puisi pendek yang maknanya

absurd, mustahil dan tidak masuk akal. Tidak bisa ditafsirkan dengan nalar telanjang. Namun,

puisi pendek tersebut menjadi karya fenomenal dan mampu mengundang perdebatan

maknanya. Tidak ada lanjutan dari sajak tersebut. "Malam Lebaran Bulan diatas Kuburan" jika

diparafrasakan menjadi "pada saat malam lebaran ada rembulan diatas kuburan". Kalimat

tesebut mana mungkin nyata. Karna diyakini saat malam pergantian bulan pada tanggal 30

kesatu hari setelahnya yakni tanggal 1 (Ramadhan berganti Syawal) tidak ada cahaya bulan

sedikitpun. Apalagi berada tepat diatas kuburan. Namun kita tidak bisa menafsirkan kalimat

tersebut secara leksikal. Jelas ada makna yang mengandung nilai-nilai kehidupan yang

disampaikan penyair didalamnya.

Puisi tersebut dilatarbelakangi kisah pribadi Sitor Situmorang Ketika silaturrahmi

kerumah seorang kawannya yang berada di Kober-Jakarta. beberapa hari setelah lebaran.

Namun sang pemilik rumah tidak ada dikediamannya. Kecawalah Sitor Situmorang saat itu.

Tak lama kemudian ia memutuskan pulang Kembali ketempat indekost nya. Sekelebat ia

tersesat dan kesasar ditempat yang banyak ditumbuhi pohon tua rimbun serta dikelilingi

tembok putih. Penasaran dengan tembok tersebut akhirnya ia meloncat dan menegok melihat

berbagai macam kuburan. Dan ada satu kuburan yang menyita perhatiannya, yakni satu

kuburan berwarna putih yang saat itu terkena sinar rembulan dari sela-sela pepohonan. Sesaat

Sitor Situmorang melupakan kekecewaanya yang tidak jadi bertemu kawan dan merasa

terpesona dengan pemandangan yang ada di hadapannya.

//Bait 1// 'Malam lebaran' maknanya beberapa hari setelah lebaran bukan sehari sebelum

lebaran. Namun tak salah jika kebanyakan orang mengartikan malam lebaran sebagai malam

kemenagan dimana besoknya mereka menyambut idul fitri berkumpul Bersama sanak famili

dan kerabat. Karna jika diartikan sesuai Bahasa adat "malam lebaran" artinya malam sebelum

hari tersebut tiba. Seperti kata "malam minggu" yang diartikan sebagai malam sebelum hari

minggu.

//Bait 2// "Bulan" diartikan sebagaimana wajarnya yakni cahaya rembulan yang menyinari

bumi dikala matahari terlelap dalam tidurnya. (mengantikan posisi matahari untuk menyinari

bumi)

//Bait 3// 'Diatas Kuburan" digabungkan dengan bait sebelumnya menjadi satu frasa yang

memiliki makna sebuah benda yang terkena sinar rembulan. "Bulan diatas Kuburan" sebuah batu nisan yang kala ditengok mampu menyita perhatian seseorang, dengan cahaya rembulan

yang menyorot bagian badanya.

Begitulah makna penafsiran puisi Malam Lebaran karya Sitor Situmorang

writer: NUR IQNATUL NADIYA 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun