Pendidikan merupakan salah satu sektor kunci dalam pembentukan masyarakat yang sehat dan berkualitas. Guru, sebagai garda terdepan dalam proses pendidikan, memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter siswa dan memberikan contoh yang positif. Gaya hidup sehat guru tidak hanya berdampak pada kesejahteraan pribadi mereka, tetapi juga dapat memengaruhi motivasi, produktivitas, dan kualitas pengajaran yang mereka berikan.
Pentingnya gaya hidup sehat tidak dapat dipisahkan dari lingkungan di mana guru bekerja. Lingkungan fisik dan sosial di sekolah dapat memberikan dukungan atau menjadi hambatan terhadap upaya guru untuk menjalani gaya hidup sehat. Seiring dengan itu, perkembangan teknologi informasi, seperti aplikasi dan perangkat pintar yang telah banyak mempermudah dalam penyelesaian pekerjaan telah menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari, dan banyak dari kemudahan tersebut menurunkan tingkat aktivitas fisik seseorang. Salah satu dampak dari hal tersebut adalah gizi lebih/kegemukan yang terjadi jika adanya ketidakseimbangan  antara  asupan  energi  dan keluaran  energi  dalam  jangka  waktu  yang lama  sehingga  akan  ditimbun  sebagai  lemak yang berlebihan. Kelebihan konsumsi makanan  menyebabkan  asupan  energi  yang tinggi  dan  rendahnya  aktivitas fisik. Ketidakseimbang asupan dan keluaran energi (aktivitas fisik) ini akan menyebabkan status gizi lebih dan obesitas. Kebutuhan asupan gizi antar individu berbeda dikarenakan adanya perbedaan dari faktor usia, jenis kelamin, aktivitas fisik sehari-hari, berat badan, diet sehat dan lainnya.
Tren global menunjukkan penurunan tingkat aktivitas fisik dan peningkatan perilaku sedenter dalam beberapa tahun terakhir. Menurut WHO, 31% dari individu berusia 15 tahun ke atas kurang aktif secara fisik, dan 3,2 juta kematian setiap tahunnya dikaitkan dengan kurangnya aktivitas fisik. Selama pandemi, penurunan aktivitas fisik dan peningkatan perilaku sedenter semakin memburuk, dengan perubahan kebiasaan makan dan gaya hidup selama lockdown dilaporkan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Hal ini telah menyebabkan peningkatan berat badan dan masalah kesehatan terkait di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, di mana prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas telah meningkat secara signifikan selama 2 dekade terakhir.
Perkembangan Penyakit Tidak Menular (PTM) semakin meningkat karena adanya tingkat stress akibat kerja yang berdampak pada asupan dan aktivitas fisik yang berhubungan dengan status gizi. Pekerja di semua sektor memiliki risiko mengalami PTM akibat stress kerja. Kondisi ini dapat mengakibatkan tingginya prevalensi penyakit kronis dan absen dari tempat kerja, serta kerugian ekonomi yang signifikan. Kesehatan fisik dan mental pekerja merupakan faktor determinan kemampuan dalam bekerja, dan kondisi gizi dan kesehatan yang optimal diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja. Sebagai elemen penting dalam pendidikan, para guru perlu memperhatikan kondisi gizi dan kesehatan mereka agar dapat mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor pendidikan. Kesadaran akan pentingnya gizi dan kesehatan tidak hanya akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas para guru, tetapi juga akan membuat mereka menjadi teladan bagi para muridnya sebagai generasi penerus bangsa.Â
Sebagai salah satu pekerja di sektor formal, guru merupakan elemen penting yang memiliki peranan dalam mendidik, membimbing, dan menjadi teladan bagi peserta didik. Para guru yang masih dalam rentang usia produktif ini dapat memiliki risiko mengembangkan PTM jika tidak dilakukan pencegahan sedini mungkin. Para guru yang menjadi garda terdepan pendidikan ini perlu memiliki kesadaran dan kondisi gizi dan kesehatan yang optimal tidak hanya untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor pendidikan, namun juga untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas para guru agar dapat meningkatkan daya saing dan menjadi teladan bagi para muridnya sebagai generasi penerus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H