Mohon tunggu...
NUR INTANIA SOFIANITA
NUR INTANIA SOFIANITA Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan UPN Veteran Jakarta

Peneliti dalam bidang Gizi Masyarakat, keahlian promosi dan pendidikan gizi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosio Budaya Gizi dan Kesehatan di Desa Wisata Jatisura, Kabupaten Indramayu

12 April 2023   16:48 Diperbarui: 12 April 2023   16:49 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Desa Jatisura terletak di Kabupaten Indramayu merupakan desa  yang berpotensi dapat meningkatkan perekonomian warga dengan adanya Situ Bolang menjadi salah satu daya tarik wisata masyarakat.  Tidak hanya itu saja potensi pengembangan pangan lokal dengan bahan baku olahan mangga dan ikan untuk dijadikan produk khas desa.   Pengembangan ini  bermanfaat untuk meningkatkan status gizi dan kesehatan warga desa. Hasil penelitian Sosio Budaya Gizi di Desa Jatisura yang di ketuai oleh Dr. Nur Intania Sofianita, MKM dan Tim dari Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta menunjukkan hasil rata-rata pendapatan masyarakat desa sebesar 54,5% dibawah 1 juta. Aspek ketersediaan pendidikan hanya terdapat Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) setara SD/Sederajat dan Sekolah Dasar, sedangkan tingkat SMP dan SMA tidak tersedia di Desa Jatisura. Warga desa dapat melanjutkan pendidikan di lokasi terdekat desa. Untuk akses pembelian bahan pangan, warga desa dapat ke Pasar Tugu, yang jaraknya sekitar 1,3 km dari Desa Jatisura. Aktifitas pasar cukup ramai dipukul 5 hingga 7 pagi dan pukul 18 hingga 20 malam hari. Bahan pangan yang di jual sayur mayur, protein hewani dan nabati, perabot dan peralatan rumah tangga. Makanan khas seperti Lotek Bongko, Gorengan uli, tahu, tempe dan bakwan sayur yang biasanya dikonsumsi untuk sarapan dan paling sering dijumpai di Desa Jatisura. Tingkat pengetahuan gizi remaja SMA cukup baik sebesar 71,9% dengan status gizi Kurus 28,2% dan Gemuk 9,4%, sedangkan pengetahuan gizi anak sekolah dasar dengan kategori kurang sebesar 88,7%, dengan status gizi resiko stunting sebesar 41,7%, stunting 16,7%, severe stunting 10%. Sehingga diperlukan edukasi terkait gizi seimbang anak sekolah dasar, dan penanganan serta pencegahan stunting dengan pemberdayaan kader kesehatan dan ibu terkait pola asuh, pola makan dengan variasi menu tinggi kalori dan tinggi protein. Perbaikan akses jalan menuju Situ Bolang agar dapat meningkatkan wisatawan untuk berkunjung, mengembangkan produk lokal dari olahan ikan dan mangga Indramayu sebagai produk oleh-oleh untuk menambah pendapatan warga desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun