Mohon tunggu...
Nurin najwa
Nurin najwa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menyukai Kim Mingyu dan buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Leadershup dalam Sendi Kehidupan

30 September 2024   20:32 Diperbarui: 30 September 2024   20:33 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama: Maulidya Nurin

Kelompok: 2

Pendamping; Ning Nindy

PERAN LEADERSHIP DALAM SENDI KEHIDUPAN

      Manusia adalah khalifah di muka bumi ini. Begitulah kiranya firman Allah SWT. pada surat Al-Baqarah ayat 30. Dengan diturunkannya ayat ini, Allah memberikan tanda bahwa manusia adalah ciptaan Allah paling sempurna dan seimbang sehingga hak  pemakmuran  dan  pengelolaan  bumi beserta  isinya  diberikan  kepada  manusia  sebagai  konsekuensi  logis  atas kesediaannya mengemban amanah Allah (Ilyas, 2016).

      Sebagai pemimpin, sudah seharusnya manusia memiliki character development untuk mengimprovisasi dirinya menjadi lebih baik. Menjadi pemimpin, tidak harus bermakna asli, dalam artian, manusia bisa menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri. Oleh karena itu, peranan leadership dalam pribadi masing-masing menjadi penting adanya untuk dikembangkan secara berkala.

      Salah satu hal yang paling penting dimiliki oleh masing-masing individu adalah rasa pengertian. Karena, dengan pengertian, kita akan memahami langkah apa yang akan diambil kedepannya. Rasa pengertian ini dijabarkan pada dua hal, yang pertama harus dilakukan terlebih dahulu adalah rasa mengerti pada diri sendiri. Sebagai pemimpin, kita harus memahami diri kita sepenuhnya, sebelum kita mencoba untuk memahami orang lain.

       Setelah kita sudah mengetahui dengan baik terkait pribadi sendiri, maka yang selanjutnya diperhatikan adalah gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan seseorang bisa berbeda-beda, hal itu karena sifat dan karakteristik manusia yang cenderung berbeda juga. Menurut Rivai   dan Mulyadi (2009: dalam Tampubolon, 2022) mengatakan  bahwa  gaya  kepemimpinan yang baik  itu adalah gaya yang dapat memaksimalkan produktivitas, kepuasan kerja, pertumbuhan dan  mudah  menyesuaikan  dengan  segala situasi. Dengan gaya kepemimpinan yang ideal, maka hal itu akan melahirkan suatu koneksi yang bagus antara satu sama lain. Disamping itu, menjalin komunikasi juga tidak kalah penting. Menurut Toha (1983: dalam Tampubolon, 2022) komunikasi   adalah suatu   proses penyampaian    atau    pemberitahuan    dan penerimaan  suatu  keterangan,  tanda   atau kabar  lewat  pembicaraan,  gerakan,  tulisan, dan    lain-lainya.

        Motivasi sebagai pemimpin bagi diri sendiri merupakan suatu keharusan dan sesuatu yang utama, sebelum ia memberikan motivasi bagi para anggotanya. Penempatan  perilaku kepemimpinan  sesuai  budaya  organisasi juga tak kalah  penting  dalam  rangka  memberikan arah  perilaku bawahan untuk penyelesaian tugas dan tujuan berorganisasi (Faturahman, 2018).

 

       

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun