Mohon tunggu...
Nur indah
Nur indah Mohon Tunggu... Tutor - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Program P3 Dapat Support Ibu Dea Bakery Selaku Owner 20 Outlet Dea Bakery

21 Mei 2019   00:06 Diperbarui: 21 Mei 2019   00:33 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Ibu Dea sapaan yang diberikan oleh Bu Mulyani selaku owner dari pemilik toko roti Dea yang telah memiliki 20 outlet yang tersebar di wilayah Jawa Timur meliputi Malang, Batu, Blitar, Tulungagung, Pandaan, Pasuruan, dan Probolinggo dengan jumlah total karyawan mencapai 250 karyawan.

Sikap rendah hati dan keuletan mau belajar yang terus membara walau telah mencapai kesuksesan menjadi prinsip beliau. Mengapa ? karena kata Ibu Mulyani "Saya bukan orang pintar dan hanya lulusan SMA mangkanya saya terus belajar agar bisa menyeimbangi teman-teman saya yang lanjut Sarjana maupun Magister." Dimulai dari modal nol untuk membangun usahanya di pasar Kepanjen tahun 2001 hingga sekarang yang telah membuka 20 Outlet tak membuat beliau lupa diri.

Mengikuti berbagai macam workshop dan menjadi pembicara di beberapa forum merupakan salah satu kiat beliau untuk belajar dan ladang ilmu beliau. "Saya sudah merasa sangat cukup, tapi saya terus mengembangkan Dea Bakery ini sebagai ladang ibadah saya dengan mensejahterakan para karyawan saya." Kata Bu Mulyani.

Minggu (21/4) bertepatan dengan peringatan Hari Kartini beliau menjadi pembicara  di "One Day Workshop : Strategi Menjadi Womanpreuner Yang Mandiri Dan Tangguh" yang diselenggarakan di Rumah Makan Ayam Pakuan Jalan Bendungan Sigura-gura 44 Malang. Menjadi pembicara terkait "Inspiring Business" yang menceritakan tentang perjalanan Dea Bakery dari toko kecil tahun 2001 hingga berkembang pesat di tahun 2019 ini.

Kegiatan Pemberdayaan dan bisnis merupakan bidang yang beliau gemari, selain mendapat profit di dunia juga bisa menjadi ladang ibadah.  Ibu Dea sangat mensupport kegiatan yang tak lepas dari dua bidang tersebut. Program P3 (Pendampingan, Produksi, dan Pemasaran) yang diusung oleh lima Mahasiswa Universitas Negeri Malang yang diketuai oleh Nur Indah Agustina (Mahasiswa Kimia UM 2016) dengan sasaran kelompok PKK menjadi salah satu program yang disupport beliau.

Progam P3 merupakan program yang diusung oleh Krudoper Team dalam kegiatan PKM-M yang didanai oleh Ristekdikti tahun 2019. Pelaksanaan program ini yang terdiri atas pendampingan pengoperasian alat produksi, pendampingan pembukuan baik secara manual maupun dengan bantuan Microsoft Excel, serta pendampingan alur pengurusan perizinan PIRT. Selain itu ada Produksi dimana ada tiga olahan  unggulan yakni krupuk susu, dodol susu, dan permen susu dengan rasa khas deso seperi wedang bajigur, ronde, dan angsle. Mengapa berupa olahan susu ? karena Desa Kemiri merupakan desa dengan hasil susu sapi perah terbesar di Kabupaten Malang yang sayangnya hasil susunya langsung dijual tanpa diolah menyebabkan daya jual susu sangat rendah.

Pemasaran juga dilatih kepada kelompok PKK karena permasalahan terbesar yang dialami oleh desa tersebut dipemasaran. "Yang menjadi kendala terbesar kami itu di pemasaran mbak", ungkap Bu Tumiah selaku Ketua PKK Desa Kemiri di sambuatannya saat pengadaan sosialisasi program P3. Pemasaran yang dilakukan di Program P3 mencakup pemasaran online (IG, Shope, dll) dan offline (dititipkan di toko).

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun