Mohon tunggu...
Nurina Purnama Sari
Nurina Purnama Sari Mohon Tunggu... -

Blog ini -selain di jurnalpemikiran.wordpress.com - merupakan kumpulan catatan harian seorang ibu baru. Menggeluti IT semasa kuliah, kini terjun langsung menjadi ‘asisten pribadi’ seorang praktisi IT yang tak lain adalah suami saya sendiri. Memutuskan untuk menjadi full timer wife ketika perguruan tinggi meluluskan banyak fresh graduate. Intinya, Saya masih belajar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Karena Istrimu Aku Jatuh Cinta

27 Mei 2009   02:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:07 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Luar biasa.
Suatu hal yang wajar jika sekaliber laki-laki yang soleh memilih wanita yang menutup aurat secara sempurna. itu berarti seorang wanita yang menutup aurat memiliki nilai plus. Plus karena telah melaksanakan perintah Allah dalam surah al-ahzab ayat 59 dan an-nur ayat 31. Dan bisa jadi suatu keharusan yang meyakinkanan seorang laki-laki dalam menetapkan pilihan memilih pasangan hidup. Busana yang syar’i bisa menjadi salah satu indikator tentang kesolehan seorang wanita.

Stop sampai di sini…Saya tidak hendak mengulas masalah khitbah, atau pandangan laki-laki terhadap wanita muslimah, atau apapun. Bukan itu . Melainkan akhir – akhir ini banyak bersliweran berita-berita di televisi dan surat kabar tentang sebagian kader PKS yang tidak tsiqoh(konsisten) dengan pilihan qiyadahnya. Selain karena banyak kader di grass root yang masih mempertanyakan kebijakan PKS memilih SBYBerbudi, Juga karena ternyata sebagian besar ummahat(sebutan untuk kader dan simpatisan akhwat PKS) mulai berpindah ke lain hati. Melirik pasangan capres lain, yang notabene istri-istri mereka berkerudung, dan tidak lain pilihan itu jatuh pada pasangan capres JK-WIN.

Urusan Pakaian ternyata bisa mempengaruhi pilihan seseorang saat Pemilu.Perlu pendalaman secara cemerlang,sehingga pakaian saja tidak cukup untuk menjadi indikator dalam mejatuhkan pilihan menentukan nasib masa depan bangsa ini.Memilih pemimpin hanya karena faktor busana ‘istri-istrinya’ sangatlah dangkal. Urusan busana istri-istri mereka juga tidak akan berkolerasi dengan kebijakan yang nanti di hasilkan.

Pertegas analisis.Sistem & kebijakan seperti apa yang akan mereka terapkan nanti saat mengemban amanah menjadi pemimpin. Berbusana yang syar’i, yang menutup aurat secara sempurna adalah kewajiban. Namun dalam hal memilih pemimpin, itu hal lain. Boleh jadi anda memandang hal itu sebagai salah satu faktor ‘pendukung’ , namun ingat, bukan sebagai faktor utama.

Banyak ha-hal yang lebih urgen yang harus di jadikan sebagai indikator dalam memilih pemimpin negara ini kelak.

Sistem apa yang mereka terapkan?

Kebijakan apa yang mereka keluarkan?

Bagaimana track record mereka selama berkecimpung dalam urusan rakyat?

Sistem Tuhankan? Kebijakan Neolibkah?


Banyak yang harus anda jadikan pertimbangan. Sekali lagi. Buka mata dan telinga anda lebar-lebar. Flashback kembali sepak terjang para calon pemimpin itu. adakah yang masih pantas mengemban amanah berat ini?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun