Mohon tunggu...
Nuri Muharomah
Nuri Muharomah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Banyuwangi, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terjemah Al Quran Metode An-Nashr

26 Oktober 2021   09:22 Diperbarui: 26 Oktober 2021   12:07 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep Dasar Terjemah Al-Qur'an Metode An-Nashr

1. Pengertian Metode Terjemah Al-Qur'an
Terjemah secara harfiyah mempunyai arti memindahkan atau menyalin suatu pembicaraan dari satu bahasa ke bahasa lain atau singkatnya bisa kita fahami dengan mengalih bahasakan. 

Terjemah Al-Qur'an adalah memindahkan bahasa arab ke bahasa yang lain dengan bertujuan mempermudah umat muslim yang tersebar luas ke seluruh dunia untuk mempelajari dan memahami makna isi kandungan Al-Qur'an. untuk itu tujuan dari penerjemahan Al-Qur'an, antara lain:

a. Untuk mengetahui makna dan isi kandungan didalam Al-Qur'an
b. Membantu untuk menghafalkan Al-Qur'an (diakui oleh penghafal Al-Qur'an) dengan
memahami arti ayat yang hendak dihafalkan
c. Membantu dalam mempelajari bahasa arab terutama dalam menambah kosakata yang
bersumber dari Al-Qur'an
d. Membantu dalam menyampaikan tausiah, pengajian atau ceramah.

2. Pengertian Metode An-Nashr
Beliau bernama Muhammad Taufik merupakan sosok yang menemukan metode An- Nashr. Beliau pria asal dusun Patuk, desa Sukolilo, kecamatan Wajak, kabupaten Malang.

Metode An-Nashr merupakan cara menerjemahkan Al-Qur'an baik perkata maupun perayat dengan teknik mengulang-ulang dan tidak menjadikan ilmu bahasa arab, nahwu dan sharaf sebagai modal pertama untuk dapat mengartikan Al-Qur'an. 

Tetapi bukan berarti ilmu bahasa arab nahwu sharaf tidak diperlukan dalam metode ini, hanya saja ilmu bahasa arab nahwu dan sharaf dipelajari ketika tujuan utama pembelajaran (terjemah Al-Qur'an) sudah tercapai. Alasan dipilihnya nama An-Nashr antara lain:

a. An-Nashr artinya pertolongan. Diharapkan supaya pengguna metode ini senantiasa
mengingat hanya dengan mendapatkan pertolongan dari Allah SWT.

b. An-Nashr merupakan sebagai bentuk harapan akan datangnya kejayaan dan
kemenangan umat muslim dalam segala kehidupan serta surat yang ke-110 didalam

Al-Qur'an yang menceritakan kejayaan umat muslim.

3. Tujuan Metode An-Nashr

Dengan belajar terjemah Al-Qur'an menggunakan metode An-Nashr murid akan memiliki kemampuan, diantara lain:
a. Mampu menerjemahkan dengan terjemah perkata
b. Mampu menerjemahkan dengan terjemah perayat
c. Mampu menerjemahkan dengan kecepatan yang sama dengan kemampuan membaca
Al-Qur'an
d. Mampu membedakan arti untuk kata yang sama, namun digunakan pada konteks yang
berbeda
e. Mampu menerjemahkan bacaan seseorang atau bacaan murottal para qori' dari VCD
maupun MP3.

4. Tahapan Pola Metode Belajar An-Nashr
Adapun cara untuk menghafal terjemah Al-Qur'an dengan metode An-Nashr menggunakan susunan pola yang dikelompokkan berdasarkan usia, antara lain:

a. Usia 7-12 tahun : pola 4-3-2-1
b. Usia 12-15 tahun : pola 3-2-1
c. Usia +15 tahun : pola 2-1-1

5. Keunggulan dan Kelemahan Metode An-Nashr

Keunggulan Metode An-Nashr, antara lain:

a. Dapat belajar dan mendalam terjemah Al-Qur'an secara lebih intensif dengan metode
An-Nashr

b. Dapat belajar bidang studi pelajaran secara efektif lewat metode pengajaran secara
mandiri dan inovatif.

c. Pola pengajaran dengan praktek dan aplikasi pemahaman terhadap pelajaran yang lebih banyak.

Kelemahan Metode An-Nashr, antara lain:
a. Lebih memfokuskan terjemah Al-Qur'an dengan teknik mengulang-ulang dan menjadikan ilmu bahasa arab (nahwu dan sharaf) baru dipelajari setelah itu.

b. Buku panduan tidak diperjual belikan bebas. Jadi, jika ingin memilikinya maka harus ke pondok pesantrenyang menerapkan metode terjemah Al-Qur'an An-Nashr.

c. Kurang efektif apabila diterapkan kepada usia lanjut atau yang daya ingatnya sudah menurun, karena metode ini membutuhkan daya ingat yang kuat.

Metode An-Nashr berpengaruh dalam menghafal juz 30
Memahami Al-Qur'an tidak hanya sekedar menghafal suratnya saja akan tetapi dengan menerapkan metode An-Nashr peserta didik juga menghafal beserta artinya perkata dan memahami makna atau isi kandungan surat. Adanya keberadaan metode ini dapat membantu dan mempermudah siswa dalam menghafal juz 30 sehingga muncul motivasi dalam diri peserta didik untuk semangat menghafal Al-Qur'an.

Pengaruh Metode An-Nashr pada mata pelajaran Al-Qur'an
Pembelajaran dengan menggunakan metode An-Nashr diharapkan mampu merangsang peserta didik untuk lebih bergairah dalam belajar. Apalagi didalam pembelajaran An-Nashr sistemnya dilakukan secara klasikal atau bersama-sama yang bisa membangkitkan peserta didik lebih bersemangat. Dengan demikian, kemampuan menterjemah peserta didik lebih meningkat dari yang sebelumnya.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun