Dengan belajar terjemah Al-Qur'an menggunakan metode An-Nashr murid akan memiliki kemampuan, diantara lain:
a. Mampu menerjemahkan dengan terjemah perkata
b. Mampu menerjemahkan dengan terjemah perayat
c. Mampu menerjemahkan dengan kecepatan yang sama dengan kemampuan membaca
Al-Qur'an
d. Mampu membedakan arti untuk kata yang sama, namun digunakan pada konteks yang
berbeda
e. Mampu menerjemahkan bacaan seseorang atau bacaan murottal para qori' dari VCD
maupun MP3.
4. Tahapan Pola Metode Belajar An-Nashr
Adapun cara untuk menghafal terjemah Al-Qur'an dengan metode An-Nashr menggunakan susunan pola yang dikelompokkan berdasarkan usia, antara lain:
a. Usia 7-12 tahun : pola 4-3-2-1
b. Usia 12-15 tahun : pola 3-2-1
c. Usia +15 tahun : pola 2-1-1
5. Keunggulan dan Kelemahan Metode An-Nashr
Keunggulan Metode An-Nashr, antara lain:
a. Dapat belajar dan mendalam terjemah Al-Qur'an secara lebih intensif dengan metode
An-Nashr
b. Dapat belajar bidang studi pelajaran secara efektif lewat metode pengajaran secara
mandiri dan inovatif.
c. Pola pengajaran dengan praktek dan aplikasi pemahaman terhadap pelajaran yang lebih banyak.
Kelemahan Metode An-Nashr, antara lain:
a. Lebih memfokuskan terjemah Al-Qur'an dengan teknik mengulang-ulang dan menjadikan ilmu bahasa arab (nahwu dan sharaf) baru dipelajari setelah itu.
b. Buku panduan tidak diperjual belikan bebas. Jadi, jika ingin memilikinya maka harus ke pondok pesantrenyang menerapkan metode terjemah Al-Qur'an An-Nashr.
c. Kurang efektif apabila diterapkan kepada usia lanjut atau yang daya ingatnya sudah menurun, karena metode ini membutuhkan daya ingat yang kuat.