Mohon tunggu...
Nurima
Nurima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Seorang mahasiswa Prodi Ilmu Hukum, membahas tentang gender equality dan konstruksi sosial

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pola Transisi Emosional di Masa Quarter-Life Crisis

22 Juni 2022   11:45 Diperbarui: 22 Juni 2022   12:37 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Quarter Life Crisis (QLC) menjadi istilah populer yang kerap dilontarkan saat kehidupan tidak berjalan semestinya. Biasa menyerang seseorang di usia pertengahan 20-30 tahun, Quarter Life Crisis (QLC) biasanya juga diikuti dengan munculnya rasa kesepian, cemas, dan bingung dengan tujuan hidupnya.

Menurut Robbins & Wilner dalam jurnalnya, Quarter life crisis adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami kebimbangan dalam mengambil keputusan, merasa putus asa, memiliki penilaian negatif terhadap diri sendiri, merasa terjebak dalam kehidupan yang sedang dijalani, merasa cemas terhadap masa depan, tertekan akan tuntutan hidup, dan memiliki kekhawatiran terhadap hubungan interpersonal.

Berikut tanda-tanda kalau kalian sedang ada di masa Quarter-Life Crisis:

KHAWATIR DENGAN MASA DEPAN 

Ketika memasuki Quarter Life Crisis (QLC), jika mungkin kamu akan mulai mempertanyakan tujuan hidupmu. Ada banyak sekali pertanyaan yang muncul di kepalamu termasuk diantaranya eksistensi dan tujuan hidup di dunia ini. Pertanyaan-pertanyaan ini sering kali tidak menemukan jawabannya hingga membuatmu frustasi.

MERASA TIDAK BAHAGIA

Salah satu tanda seseorang mengalami Quarter life crisis adalah ketika ia merasa sulit bahagia, padahal sudah banyak hal yang telah kamu lakukan dan dicapai. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari kehilangan tujuan hidup sesungguhnya dan terlalu ambisius tanpa dibarengi usaha sepadan.

SOSIAL MEDIA MEMBUAT TERTEKAN

Saat seseorang berada pada Quarter life crisis, ia akan merasa tertinggal dibanding teman seusianya, baik dalam hal karir, hubungan sosial, dan percintaan, efeknya kamu akan mulai menarik diri dari sosial. Sehingga bahkan menolak saat diajak berkumpul bersama.

Quarter Life Crisis (QLC) biasanya hadir karena adanya berbagai tekanan atau tuntutan dari orang-orang dan lingkungan sekitar. Tekanan dan tuntutan ini biasanya mengenai pencapaian hidup dan tujuan hidup seseorang . seperti halnya Pertanyaan yang dianggap ringan oleh sebagian orang, seperti "Kapan wisuda? Bekerja dimana? Kapan Menikah? Usia segini kok belum mapan?" sebenarnya justru yang paling banyak memberatkan pikiran seseorang.

Orang yang mengalami Quarter Life Crisis (QLC) biasanya akan mengalami kekawatiran berlebih dan membandingkan diri dengan sekitarnya yang menyebabkan  depresi, bahkan frustasi karena merasa terjebak dalam ketakutan akan masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun