Mohon tunggu...
Nurima
Nurima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Seorang mahasiswa Prodi Ilmu Hukum, membahas tentang gender equality dan konstruksi sosial

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Trend Fashion Androgini sebagai Bentuk Perlawanan Terhadap Toxic Masculinity

27 Mei 2022   09:20 Diperbarui: 27 Mei 2022   09:49 1836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timothee Chalamet on the red carpet for the London Film Festival premiere of ‘Beautiful Boy’ 

instagram.com/jefrinichol
instagram.com/jefrinichol
Lalu yang terakhir datang dari dunia perfilman Indonesia yaitu Jeffri Nichol, pemeran Nathan dalam film Dear Nathan ini merupakan salah satu aktor yang sangat digandrungi para remaja Indonesia. siapa sih yang gak kenal Nichol? selain berparas tampan Nichol juga memiliki selera fashion yang ikonik, Nichol kerap tampil dengan gaya maskulin maupun feminin. Salah satunya Nichol melakukan photoshoot memakai gaun garapan desainer Harryhalim. Style androgini ala Jeffri Nichol tentunya sangat menarik dan berhasil mematahkan stereotype gender. 

 Namun lagi lagi  representatif masyarakat terhadap style androgini ini masih sangatlah miring, tidak sedikit dari masyarakat kita yang menganggap style androgini ini adalah sebuah penyimpangan. Hal tersebut karena adanya standar yang dibentuk oleh masyarakat untuk melabeli suatu gender misalnya dari dulu kita tahu bahwa warna pink merupakan warna perempuan dan biru merupakan warna laki-laki, Adapun penggunaan aksesoris/ perhiasan hanya dikhususkan untuk perempuan.

Sikap masyarakat kita sendiri menunjukan arah fragile masculinity, dengan mengkotak kotakan cara berpakaian dan berpenamilan yang membatasinya dengan istilah ‘what womenswear and menswear’. Jika kita lihat pemberian label pada gender atas cara berpenampilan merupakan logika yang salah. Seorang laki-laki yang menggunakan pakaian dengan warna pink dianggap laki-laki yang lemah, bahkan banyak yang memberi stigma waria/banci.

Cara berpikir seperti ini sangatlah salah. jika kita pahami lagi dan mulai untuk merubah pola pikir bahwa cara berpakaian sangatlah tidak mempengaruhi identitas suatu gender, justru laki laki maskulin yang berani menggunakan pakaian feminin menunjukan bahwa mereka memiliki maskulinitas yang kuat. Identifikasi gender dengan memberikan standar pada cara berpakaian merupakan kesalahan konstruksi sosial. Itulah ulasan mengenai Trend Fashion Androgini, yuk lawan stereotype gender dan toxic masculinity! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun