Mohon tunggu...
Nurima Rohmadona
Nurima Rohmadona Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dekadensi Moral Pelajar sebagai Problematika Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19

22 Desember 2022   11:34 Diperbarui: 22 Desember 2022   11:41 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 melanda dunia dan Indonesia termasuk di dalamnya. Indonesia berjuang melawan Covid-19 dengan kebijakan yang diberlakukan pemerintah seperti dari Pembatasan Sosial Berskala (PSBB) Besar dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Mengingat virus Covid-19 terus meningkat masyarakat diharapkan patuh dan taat terhadap kebijakan pemerintah dan protokol kesehatan.

Dampak yang ditimbulkan dari pandemi Covid-19 mulai dari ekonomi, perpolitikan, kesehatan, dan pendidikan. Saat ini masyarakat masih dibatasi dalam berbagai aktivitasnya, seperti beribadah, bekerja, dan belajar. Wabah covid-19 menggangu kehidupan sehari-hari yang terjadi selama beberapa bulan terakhir ini. 

Dalam sektor pendidikan adanya pandemi covid-19 membatasi aktivitas pelajar di tempat umum dan dilakukan belajar dirumah serta memindahkan proses pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran secara daring. 

Berdasarkan intruksi pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim melakukan berbagai penyesuaian pembelajaran yang tidak membebani guru dan pelajar, namun sarat nilai-nilai penguatan karakter seiring perkembangan status kedaruratan covid-19. 

Penyesuaian tersebut tertuang dalam surat edaran Nomor 2 Tahun 2020 tentang pencegahan dan penanganan covid-19 di lingkungan Kemendikbud serta surat edaran Nomot 3 Tahun 2020 tentang pencegahan covid-19 pada satuan pendidikan.

Pembelajaran secara daring ini menjadi salah satu solusi tetap terlaksananya pendidikan di masa pandemi covid-19. Pemerintah memprogramkan pembelajaran jarak jauh untuk para pelajar agar tetap belajar yang pembelajarannya dilaksanakan dirumah di bawah bimbingan guru dan orang tua. Dilakukannya pembelajaran seperti ini adalah untuk mencegah dan mengantisipasi kerumunan agar tidak terjadi penyebaran virus covid-19. penyebaran virus. 

Menurut Moeldoko (Nurul F & Gisela N, 2020) kedisiplinan karakter pada semua aspek pendidikan adalah kunci keberhasilan pada proses pembelajaran di masa pandemi covid-19. Pembelajaran di masa pandemi adalah transformasi pendidikan tinggi sebagai pergerakan penyiapan guru dan tenaga pendidik yang lebih unggul.

Kolaborasi 3 elemen penting seperti guru, pelajar dan orang tua adalah sebagai kunci keberhasilan pendidikan pada masa ini. Belajar dirumah bisa menjadi tempat interaksi antara guru dan orang tua dalam mewujudkan karakter pelajar dalam pembelajaran daring. 

Dalam hal ini media utama seperti kemajuan teknologi dan Informasi berbasis internet digunakan sebagai alat penunjang dalam melaksanakan pembelajaran daring. Namun disisi lain, ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi yang canggih kurang mampu menumbuhkan moralitas dan akhlak yang baik.

Diberlakukanya pembelajaran secara daring ini mengakibatkan terbatasnya ruang gerak dan interaksi antara guru dan murid dan dalam penggunaan smartphone sebagai media pembelajaran dalam waktu yang cukup lama tidak menjamin membuat pelajar terbebas dari paparan konten atau situs negatif. Oleh karena itu maraknya perilaku amoral dan kurang sopan santun terhadap yang lebih tua mengakibatkan etika pelajar menjadi merosot.

A. Dekadensi Moral sebagai Problem Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19

Pandemi covid-19 berdampak pada moral dan hubungan sosial yang terjadi di masyarakat. Terjadinya Dekadensi moral pelajar karena adanya pembelajaran daring. Para pelajar saat ini khususnya kalangan generasi remaja bisa memilih siapa yang dijadikan panutan, namun tidak jarang dari mereka tidak mengetahu siapa yang dipanutinya dan kini para pelajar mengalami dekadensi moral. Banyak kasus yang dapat dikaitkan dengan pelajar yang mengalami dekadensi moral. 

Berdasarkan pengalaman yang saya lihat banyak para pelajar yang sedang menggunakan seragam sekolah dan rokok ditangannya selain itu hilangnya sopan santun kepada orang yang lebih tua dengan perkataan yang tidak pantas. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap perubahan perilakunya.

Pendidikan dengan penanaman nilai moral disini menjadi sangat penting. Diberlakukanya pembelajaran daring merupakan solusi yang dianggap tepat untuk saat ini. Namun sekolah lebih berfokus pada generasi yang hanya pandai secara akademik dan lupa menanamkan pendidikan yang bermoral. Karena pendidikan karakter itu bisa terjadi lewat dunia maya. 

Tidak hanya sekolah peran orang tua dalam membimbing perkembangan moralitas anaknya memanglah sangat penting. Pengaruh lingkungan keluarga merupakan faktor utama yang dapat menentukan moralitas anak agar tidak terjerumus kedalam hal-hal yang buruk dan terbawa oleh arus globalisasi.

B. Pentingnya Penanaman Nilai Moral dalam Pendidikan Karakter

Pandemi Covid-19 membuat kondisi dekadensi moral pelajar menurun drastis. Pendidikan karakter disini menjadi sangat penting untuk memecahkan problematika utama dalam pendidikan yang harus segera di selesaikan. Sistem sosial yang ada di masyarakat menjadi alat untuk terlaksananya menyelesaikan problematika tersebut.

Hal ini sejalan dengan teori struktural fungsional melihat masyarakat yang terdiri dari sebuah sistem sosial yang saling berkaitan dan berhubungan. Sistem sosial memiliki fungsi dan peran masing-masing yang harus berjalan dengan semestinya. Guru dan orang tua harus bekerja sama dan berkontribusi di tengah masa pandemi untuk membentuk moral dan karakter para pelajar yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.

Kesimpulan : Permasalahan moralitas pada para pelajar di masa pandemi menjadi hal yang harus segera di tuntaskan. Pelajar saat ini bisa memilih siapa yang dijadikan panutan, tetapi siapa yang dipanutinya tidak mengetahuinya. Sejalan dengan teori fungsional  dimana Sistem sosial memiliki fungsi dan peran masing-masing yang harus berjalan dengan semestinya. Guru dan orang tua harus bekerja sama dan berkontribusi di tengah masa pandemi untuk membentuk moral dan karakter para pelajar yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.

Referensi :

Dicky, Riska, Thyra, dan Frinawaty Lestarina. 2021. Pendidikan Karakter Di Masa Pandemi. Jurnal Prosiding Seminar Nasiomal PBSI-IV.

Fatiha, Nurul., dan Gisela Nuwa. 2020. Kemerosotan Moral Siswa Pada Masa Pandemi Covid-19: Meneropong Eksistensi Guru Pendidikan Agama Islam. ATTA'DIB : Jurnal Pendidikan Agama Islam. Vol. 1. No. 2.

Wahyuni, Yeni. 2021. Problematika Moralitas Anak Pada Masa Pandemi Covid-19 Perspektif Immanuel Kant: Studi Kasus Di Kampung Cikaso Desa Sukamukti Kecamatan Cisompet Kabupaten Garut. Jurnal Penelitian Ilmu Ushuluddin. Vol. 1. No. 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun