Mohon tunggu...
Iman Nur
Iman Nur Mohon Tunggu... Editor - Pegiat Media Sosial, penulis dan baca.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Di Dalam Informasi, Ada Dasar Kehiduoan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Media Asing Singgung Paslon 02: Jika Prabowo Terpilih, Demokrasi Indonesia Akan Mati?

23 Januari 2024   16:53 Diperbarui: 23 Januari 2024   16:59 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: credit photo. | @prabowo twitter. 21/1/24

Sejumlah aktivis hingga kini masih hilang dan dikhawatirkan telah meninggal dunia. NYT juga menyoroti Prabowo yang kebal terhadap hukum karena tak pernah dipidana meski memiliki rekam jejak soal hak asasi manusia yang sangat banyak. Akibat aksinya tersebut, Amerika Serikat bahkan melarangnya memasuki negara tersebut selama bertahun-tahun.

"Pada tahun 2014, saat maju dalam pencalonan presiden pertamanya ia menampilkan dirinya sebagai orang kuat di bidang militer, meneriakkan pidato-pidato nasionalis, namun kalah dari Joko Widodo. Lima tahun kemudian, Ia kembali mencalonkan diri dengan menunjukkan citranya sebagai seorang Muslim yang taat dan mengandalkan omongan komunal, sambil menuduh Jokowi diam-diam menjadi "Kristen Tionghoa"," lanjutnya.

Prabowo yang kembali gagal kemudian mengklaim bahwa dia adalah korban kecurangan pemilu dan mengumpulkan kelompok Islam garis keras untuk memprotes hasil demonstrasi jalanan yang penuh kekerasan.

"Pada tahun 2014, saat maju dalam pencalonan presiden pertamanya ia menampilkan dirinya sebagai orang kuat di bidang militer, meneriakkan pidato-pidato nasionalis, namun kalah dari Joko Widodo. Lima tahun kemudian, Ia kembali mencalonkan diri dengan menunjukkan citranya sebagai seorang Muslim yang taat dan mengandalkan omongan komunal, sambil menuduh Jokowi diam-diam menjadi "Kristen Tionghoa"," lanjutnya.

 Prabowo yang kembali gagal kemudian mengklaim bahwa dia adalah korban kecurangan pemilu dan mengumpulkan kelompok Islam garis keras untuk memprotes hasil demonstrasi jalanan yang penuh kekerasan.

Dalam kampanye kali ini, Prabowo maju bersama Gibran Rakabuming Raka, putra dari presiden sebelumnya, Joko Widodo. Ia kemudian mencoba menghilangkan reputasinya sebagai orang yang mudah marah dengan menggambarkan dirinya sebagai seorang kakek yang gemoy, atau imut, yang menari di rapat umum.

Mengutip NYT, Wakil Ketua Dewan Penasehat tim kampanye Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, yang dulunya menjadi kritikus keras terhadap Prabowo bahkan mengatakan calon presiden tersebut telah banyak belajar setelah dikelilingi pendukung Jokowi sebelumnya.

"Dia tidak lagi bertugas di militer, jadi dia harus berperan sebagai politisi sipil -- mudah dijangkau, mudah diakses, dan lebih ramah," kata Budiman, yang merupakan tahanan politik di bawah rezim Suharto.

"Perubahan ini mendapat perhatian di kalangan generasi muda Indonesia, yang merupakan kelompok pemilih terbesar di negara ini. Orang-orang yang berusia di bawah 30 tahun tidak tumbuh besar di bawah pemerintahan Suharto, dan banyak dari mereka yang hanya mengetahui sedikit tentang kengerian rezim Suharto karena hal-hal tersebut tidak tercakup dalam buku-buku pelajaran di negara ini," tutup NYT. "Dilansir @tvonenews.com

Sumber: @tvonenews.com

Editor: Reni Ravita

Reporter: TIM tvone

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun