Mohon tunggu...
Iman Nur
Iman Nur Mohon Tunggu... Editor - Pegiat Media Sosial, penulis dan baca.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Di Dalam Informasi, Ada Dasar Kehiduoan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Media Asing Singgung Paslon 02: Jika Prabowo Terpilih, Demokrasi Indonesia Akan Mati?

23 Januari 2024   16:53 Diperbarui: 23 Januari 2024   16:59 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: credit photo. | @prabowo twitter. 21/1/24

CIREBON -- Memasuki musim pemilu, situasi politik Indonesia terus menjadi sorotan berbagai media asing. New York Times, surat kabar asal Amerika Serikat menyoroti calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto terkait demokrasi

Melansir @tvonenews.com "Pada artikel berjudul 'Why This Presidential Front-Runner Is Stirring Fears of the 'Death of Democracy', New York Times (NYT) menyebutkan pandangan dari sejumlah kritikus terkait pencalonan Prabowo Subianto dalam Pilpres RI 2024 dan ancaman terhadap demokrasi di Indonesia apabila Prabowo menang dalam Pemilu.

Direktur Institut Demokrasi dan Perdamaian Setara menyebutkan apabila Prabowo terpilih, maka demokrasi di Indonesia akan mati. "Yang akan terjadi adalah matinya demokrasi," kata Hendardi mengutip dari NYT, Selasa (23/1/2024).

Dalam artikelnya, NYT memaparkan dugaan terhadap keterlibatan Prabowo dalam penculikan aktivis pro-demokrasi pada 1998. Ia juga dituduh melakukan kekejaman selama pendudukan militer yang kejam di Timor Timur.

"Meski begitu, Prabowo Subianto telah menghabiskan dua dekade terakhir mencoba politik demokratis, menampilkan kepribadian yang berbeda dalam berbagai upaya untuk menjadi pemimpin Indonesia," tulis NYT.

Menurutnya, kemunculan Prabowo dengan bantuan calon wakil presiden yang merupakan putra dari presiden yang akan segera pensiun Joko Widodo, telah membuat khawatir jutaan masyarakat Indonesia yang masih mengingat pemerintahan brutal dan kleptokratis Suharto, mantan bos dan ayah mertua Prabowo.

Dalam perjalanan kampanyenya, Prabowo yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan, bak menepis kekhawatiran masayarakat mengenai rekam jejaknya.

Kini, sebulan sebelum pemilu hampir setiap jajak pendapat menunjukkan bahwa Prabowo, memimpin pada putaran pertama pemungutan suara.

"Kami sudah lama menentang Prabowo. Dan dengan kekuatan kami yang terbatas, kami masih bisa mencegahnya untuk maju. Tapi sekarang dia telah mendapatkan dukungan ini," ucap Hendardi dirangkum dari NYT.

NYT menyebutkan, Prabowo adalah simbol 32 tahun pemerintahan Suharto bagi banyak orang Indonesia. Setelah penggulingan Suharto pada tahun 1998, ia diberhentikan dari militer Indonesia setelah angkatan bersenjata mengetahui bahwa ia terlibat dalam penculikan dan penyiksaan terhadap aktivis pro-demokrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun