Hoffman mengidentifikasi beberapa mekanisme yang mendukung respons empati seseorang, yaitu:
1. Empathy Arousal (Kebangkitan Empati)
Respons emosional yang langsung muncul ketika seseorang menyaksikan atau mendengar tentang penderitaan orang lain. Misalnya, merasa tergerak saat melihat seseorang terluka.
2. Perspektif Kognitif
Kemampuan untuk menempatkan diri dalam posisi orang lain, sehingga dapat memahami apa yang mereka rasakan secara lebih mendalam.3. Pengaturan EmosiÂ
Seseorang yang mampu mengelola emosinya akan lebih mudah menyalurkan empati secara efektif tanpa merasa kewalahan oleh penderitaan orang lain.
Peran empati dalam perkembangan moralÂ
Hoffman percaya bahwa empati merupakan bagian penting dari perkembangan moral. Dikatakan bahwa empati memotivasi seseorang untuk mengambil tindakan yang mendukung kesejahteraan orang lain, bahkan jika itu memerlukan pengorbanan.Hoffman mengidentifikasi tiga cara di mana empati mendukung perilaku. moral:
1. Empati menumbuhkan perilaku prososial
Empati membuat seseorang lebih peka terhadap penderitaan orang lain, membuat mereka lebih cenderung untuk membantu.
2. Empati menumbuhkan kecerdasan moral