Mohon tunggu...
Nur ima
Nur ima Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1

Hallo nama saya nurima saya suka membaca buku,novel,cerpen dll dan saya suka sekali menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep dasar sosial-emosional

18 Januari 2025   07:48 Diperbarui: 18 Januari 2025   07:48 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep Dasar Sosial-Emosional

Sosial-emosional mengacu pada kemampuan seseorang untuk memahami dan mengelola emosi mereka sendiri serta berinteraksi secara efektif dengan orang lain. Ini adalah aspek penting dari perkembangan manusia yang memengaruhi semua aspek kehidupan, dari hubungan pribadi hingga prestasi akademik dan profesional.

Aspek-Aspek Utama Sosial-Emosional

Komponen kunci dari kecerdasan sosial-emosional meliputi kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial. Kesadaran diri melibatkan pemahaman tentang emosi, kekuatan, dan kelemahan seseorang. Pengaturan diri mencakup kemampuan untuk mengelola emosi dan perilaku, bahkan dalam situasi yang menantang. Motivasi mengacu pada dorongan internal untuk mencapai tujuan dan mengatasi hambatan. Empati adalah kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan orang lain. Terakhir, keterampilan sosial mencakup kemampuan untuk membangun dan memelihara hubungan yang sehat dan produktif.

Perkembangan Sosial-Emosional Sepanjang Kehidupan

Perkembangan sosial-emosional dimulai sejak usia dini dan berlanjut sepanjang hidup. Anak-anak belajar untuk mengelola emosi mereka, berinteraksi dengan teman sebaya, dan memahami aturan sosial. Remaja menghadapi tantangan baru dalam mengembangkan identitas mereka dan membangun hubungan yang lebih kompleks. Orang dewasa terus mengembangkan keterampilan sosial-emosional mereka melalui pengalaman hidup dan hubungan mereka. Penting untuk diingat bahwa perkembangan ini bersifat dinamis dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Pentingnya Pengembangan Sosial-Emosional

Pengembangan sosial-emosional yang kuat sangat penting untuk keberhasilan dalam berbagai aspek kehidupan. Individu dengan kecerdasan sosial-emosional yang tinggi cenderung lebih bahagia, lebih sehat, dan lebih sukses dalam hubungan pribadi dan profesional mereka. Mereka lebih mampu mengatasi stres, memecahkan masalah, dan mencapai tujuan mereka. Oleh karena itu, penting untuk mendukung pengembangan sosial-emosional sejak usia dini melalui pendidikan, bimbingan, dan dukungan sosial.Norris juga berkata pendidikan sosial emosional merupakan pendekatan pendidikan yang mengarahkan regulasi diri, monitoring diri serta keahlian sosial dalam bermacam setting/ area. Zins dkk( 2001) berkata Pendidikan sosial serta emosional merupakan proses dimana kanak- kanak meningkatkan keahlian mereka guna mengintegrasikan benak, perasaan, serta sikap guna menggapai tugas- tugas sosial yang berarti. Mereka belajar guna mengidentifikasi serta mengelola emosi mereka; membangun ikatan yang sehat; menetapkan tujuan yang positif; penuhi kebutuhan individu serta sosial; membuat keputusan yang bertanggung jawab serta memecahkan permasalahan. Mereka diajarkan untuk memakai bermacam keahlian kognitif serta interpersonal guna menggapai secara etis tujuan yang relevan serta pertumbuhan sosial.

Selanjutnya, mendukung diciptakan area guna mendesak pengembangan serta pelaksanaan keahlian ini buat sebagian pengaturan serta situasi. Ini menampilkan kalau pendidikan sosial emosional bisa meminimalisir perilaku- perilaku negatif serta menanamkan perilaku- perilaku positif sehingga terjadinya kepribadian unggul pada anak. Sejalan dengan definisi di atas Jean Gross berpendapat pembelajaran sosial emosional adalah proses pembelajaran yang dilalui oleh anak guna memperoleh pengetahuan, perilaku, serta skill guna memahami serta mengendalikan emosi, menyusun, serta mencapai tujuan positif, mempertunjukkan kepedulian dan atensi pada orang lain, menghasilkan serta memelihara ikatan yang baik, membuat keputusan yang dipertanggungjawabkan, dan sanggup mengatasi situasi interpersonal secara efisien.

Goleman( dalam Elias, 1997) memaparkan kecerdasan emosional terdiri dari 5 bidang, yaitu:

1) self- awareness; memahami perasaan( pemahaman) sebab terletak dalam suasana kehidupan nyata.

2) managing emotions; mengendalikan emosi dengan perasaan yang kokoh sehingga tidak kewalahan serta terbawa oleh emosi.

3) self- motivation; motivasi diri yang berorientasi pada tujuan serta sanggup menyalurkan emosi ke arah hasil yang diinginkan.

4) empathy and perspective- taking; berempati serta mengidentifikasi emosi serta menguasai sudut pandang orang lain.

5) social skills, keahlian melindungi ikatan di area sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun