Meskipun dilaksanakan pada malam hari, namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat serta antusiasme peserta, terbukti dengan keaktivan mereka saat tanya jawab pengenalan sablon DTF dan pada saat praktik pensablonan kaos.Â
Alasan dipilihnya kegiatan pelatihan dan pensablonan ini karena Desa Sekarputih terkenal sebagai desa pengrajin layang-layang terbesar. Diharapkan dengan adanya pelatihan dan pengenalan peluang usaha lewat sablon DTF ini bisa menambah komoditas baru Desa Sekarputih.
Pada hari terakhir, Rabu, 28 Juli 2021, berlokasi di Balai Desa Sekarputih Kecamatan Gondang Wetan, kelompok mahasiswa KKN-DR Uniwara melakukan kegiatan penutup, yakni kegiatan santunan anak yatim dan pemberian cinderamata kepada Desa Sekarputih. Kegiatan ini dihadiri oleh 10 anak Yatim, Ibu Kepala Desa Sekarputih serta perangkat desa lainnya. Acara berjalan dengan khidmat.Â
Pada kesempatan ini, Ibu Kepala Desa Sekarputih menuturkan, ini bukan kali pertama Desa Sekarputih dipilih menjadi lokasi kegiatan KKN oleh mahasiswa Uniwara, ia juga berharap Desa Sekarputih akan dipilih kembali menjadi lokasi kegiatan KKN mahasiswa Uniwara pada tahun-tahun berikutnya.
Salah satu peserta pelatihan dan pengenalan peluang usaha lewat sablon DTF, Eko, merasa senang dengan adanya kegiatan ini, "saya senang dan merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini. Semoga saja dengan adanya kegiatan ini bisa meningkatkan kreativitas kita, sesuai dengan judulnya, meningkatkan kreativitas di masa pandemi", ujar Eko, salah satu peserta pelatihan.
Meskipun kegiatan ini dilaksanakan saat pandemi, serangkaian kegiatan KKN-DR Uniwara ini tetap memematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. (Nurillia)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H