Mohon tunggu...
Nuril Hikmah Manfaati
Nuril Hikmah Manfaati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PGSD UNNES

MAHASISWI PGSD UNNES

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sastra Anak Digital Menyongsong Tantangan dan Peluang di Era Pendidikan Dasar

2 Desember 2024   11:23 Diperbarui: 2 Desember 2024   13:02 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

C. Peluang Sastra Anak Digital Di Era Pendidikan Dasar
Penerapan teknologi dalam pembelajaran sastra tidak hanya membuat materi lebih menarik, tapi juga membuka peluang baru untuk pengalaman belajar yang interaktif dan terlibat. Sastra, sebagai salah satu kekayaan budaya, dapat diakses dan dipelajari melalui platform digital seperti e-book, audiobook, dan media sosial sastra. Belajar dengan teknologi ini akan mempermudah proses pembelajaran dari segi efektivitas dan efisiensi (Firmadani, n.d.).

Sastra digital juga memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi informasi dan bacaan di internet lebih lanjut. Konten sastra digital seringkali merefleksikan realitas remaja, sehingga memudahkan mereka mengenal dan mengidentifikasi karya sastra. Puisi atau cerita pendek yang menggambarkan pengalaman remaja dapat menjadi refleksi yang memperkaya pemahaman mereka tentang diri sendiri dan dunia sekitar. 

Sastra digital telah mengubah cara kita berinteraksi dengan karya sastra. Sastra digital memungkinkan penulis pemula untuk berkreasi dan berbagi secara lebih luas, memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi karya sastra dalam berbagai format yang menarik dan inovatif.

Menggunakan media digital maksimal akan membantu guru mencari materi pembelajaran dan didukung dengan sarana publikasi yang
mudah diakses. Selain siswa, guru juga perlu memahami bagaimana menggunakan media digital sebelum mengajar siswa. Dengan hadirnya media digital, siswa dapat melatih proses kreativitas mereka, memperluas pengetahuan, menambah referensi, berinteraksi dengan pembaca lain, memperluas jaringan literasi, dan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung.

 Ini membuat siswa merasa dukungan sosial yang diperlukan untuk memotivasi mereka belajar dan apresiasi sastra secara lebih mendalam. Sehingga tujuan pembelajaran bisa dicapai signifikan. Dengan kemajuan teknologi saat ini dan meningkatnya kebutuhan akan teknologi, pengaturan kelas harus melibatkan elemen teknologi. Kelas
dilengkapi dengan laboratorium digital, yaitu komputer yang dilengkapi dengan data dan program untuk mendukung proses pembelajaran dan literasi. 

Dengan komputer ini, siswa dapat membaca dan menulis materi pustaka, mencari sumber pembelajaran, melakukan eksperimen secara daring, serta mengikuti kompetisi belajar mandiri. Pengembangan program laboratorium digital ini memungkinkan semua yang diperlukan dapat diakses dengan satu sentuhan. Siswa dapat melakukan berbagai kegiatan literasi atau pembelajaran hanya dengan menyentuh layar, yang penulis sebut sebagai "sentuhan magis" teknologi digital dalam pengaturan ruang kelas literasi.

Selain itu, dengan perkembangan teknologi saat ini, pelatihan dan bimbingan teknis untuk para pelaku literasi juga dapat dilakukan melalui cara yang inovatif. Oleh karena itu, penting untuk merancang program pelatihan berbasis teknologi digital yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja oleh siapa saja.

D. Kesimpulan
Sastra anak itu sangat penting untuk membantu perkembangan pikiran, emosi, dan sosial anak-anak. Sekarang, di zaman digital, sastra anak sudah berubah dari buku cetak menjadi format digital, yang membuat cara
bercerita jadi lebih menarik. 

Meskipun kita bisa belajar sastra Indonesia secara online lewat berbagai platform seperti e-book dan audiobook, masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah
memastikan semua orang, terutama yang tinggal di daerah terpencil atau yang memiliki keterbatasan fisik dan finansial, bisa mengakses karya sastra.

Tantangan lainnya adalah menjaga agar karya sastra tetap asli dan utuh di tengah banyaknya informasi yang beredar cepat. Selain itu, guru
juga perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam mengajar sastra. Kita juga harus mengatasi masalah rendahnya minat baca di kalangan siswa dengan membuat program-program yang menarik dan inovatif.

Di sisi positifnya, teknologi dalam pembelajaran sastra memberikan banyak peluang untuk pengalaman belajar yang lebih interaktif. Sastra digital memungkinkan siswa untuk menjelajahi karya sastra dengan cara
yang lebih menarik dan relevan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun