Mohon tunggu...
nuril hadi
nuril hadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Masih pelajar mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ajaran Kapitayan

19 Maret 2022   09:11 Diperbarui: 19 Maret 2022   09:15 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam tradisi Jawa dikenal dengan kepercayaan klasik yang dibawah oleh penduduk sebelum adanya hindusme penduduk Jawa sudah mengenal yang namanya agama kapitanya yang mana tuhanya bernama sahyang Taya yang mana Taya sendiri bermakna yang hampa, yang tak berwujud, yang tak tergambarkan, yang tak dijelaskan, tak bisa dibandingkan dan masih banyak yang lain.

Cara sahyang Taya manifestasikan wujudnya dia menciptakan yang namanya makhluq yang mana dalam ajaran sufi mengatakan "aku itu khazanah yang tersembunyi, cuman aku ingin dikenal, maka aku ciptakanlah makhluq, lalu dengan perantaraan makhluq itu kemudian mereka mengenal aku.

Kemudian sahyang Taya membedakan makluq dengan sebutan tu yang mana sebutan TU sendiri memiliki 2 makna yang pertama makna baik seperti Tuhan dan para dewa/malaikat dan tu yang kedua bermakna buruk seperti hantu, setan dan para penjahat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun