Oleh sebab tersebut dalam rangka mensejahterakan masyarakat dan pembuatan lapangan kerja dalam perencanaan pembangunan mesti berpedoman pada teori, di antara teori yang akan pakai untuk pengkajian analisa perencanaan pengembangan sektor pertanian dalam penetapan zona komoditas guna kerangka pembangunan agroindustri berbentuk segitiga lokasional (Locational Triangle) dari (Weber, 1909 dalam Priyarsono, Sahara, & Firdaus, 2011).Â
Weber mendasarkan teorinya bahwa pemilihan tempat industri didasarkan atas prinsip minimisasi biaya. Weber mengaku bahwa tempat setiap industri tergantung pada total ongkos transportasi dan tenaga kerja dimana penjumlahan dua-duanya harus minimum. Tempat dimana total ongkos transportasi dan tenaga kerja yang minimum ialah identik dengan tingkat keuntungan yang maksimum (Tarigan, 2009;141).
Jadi, Usaha agroindustri keripik pisang di Lumajang lazimnya masuk kumpulan industri berskala kecil atau lokasi tinggal tangga dengan pengelolaan usaha oleh industri utama mulai dari mengubah bahan baku sampai pemasaran.Â
Belum ditemukan usaha yang menuju spesialisasi lembaga pada unsur bahan baku saja, bahan separuh jadi saja, pengolahan lanjutan dan pengemasan saja atau pemasaran saja. Hal ini berdampak pada sulitnya pe- ngembangan industri dengan sistem kluster, terhambatnya pemerataan dalam pendapatan nilai tambah dan pengamalan pendalaman struktur. Akibatnya, tidak terjadi pemerataan penghasilan dari nilai tambah yang diperoleh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H