Mohon tunggu...
Nuril Amilya
Nuril Amilya Mohon Tunggu... Lainnya - PWK

Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Agroindustrial Keripik Pisang Lumajang dalam Aplikasi Teori Lokasi

22 Maret 2021   17:47 Diperbarui: 22 Maret 2021   17:55 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh sebab tersebut dalam rangka mensejahterakan masyarakat dan pembuatan lapangan kerja dalam perencanaan pembangunan mesti berpedoman pada teori, di antara teori yang akan pakai untuk pengkajian analisa perencanaan pengembangan sektor pertanian dalam penetapan zona komoditas guna kerangka pembangunan agroindustri berbentuk segitiga lokasional (Locational Triangle) dari (Weber, 1909 dalam Priyarsono, Sahara, & Firdaus, 2011). 

Weber mendasarkan teorinya bahwa pemilihan tempat industri didasarkan atas prinsip minimisasi biaya. Weber mengaku bahwa tempat setiap industri tergantung pada total ongkos transportasi dan tenaga kerja dimana penjumlahan dua-duanya harus minimum. Tempat dimana total ongkos transportasi dan tenaga kerja yang minimum ialah identik dengan tingkat keuntungan yang maksimum (Tarigan, 2009;141).

Jadi, Usaha agroindustri keripik pisang di Lumajang lazimnya masuk kumpulan industri berskala kecil atau lokasi tinggal tangga dengan pengelolaan usaha oleh industri utama mulai dari mengubah bahan baku sampai pemasaran. 

Belum ditemukan usaha yang menuju spesialisasi lembaga pada unsur bahan baku saja, bahan separuh jadi saja, pengolahan lanjutan dan pengemasan saja atau pemasaran saja. Hal ini berdampak pada sulitnya pe- ngembangan industri dengan sistem kluster, terhambatnya pemerataan dalam pendapatan nilai tambah dan pengamalan pendalaman struktur. Akibatnya, tidak terjadi pemerataan penghasilan dari nilai tambah yang diperoleh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun