Menurut Wina Sanjaya (dalam Majid 2014:8) bahwa strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan atau rangkaian kegiatan yang termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran. Sedangkan  Kozma mengatakan bahwa strategi pembelajaran secara umum diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu (dalam Majid, 2014). Dari dua pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan atau rangkaian kegiatan yang dipilih guru atau pendidik yang mencakup penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya yang ditujukan untuk siswa, yang bertujuan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Ada banyak sekali macam-macam strategi pembelajaran, pada pembahasan kali ini akan membahas mengenai strategi pembelajaran kontekstual.
Menurut Elaine B. Johnson (dalam Johnson, 2010) pembelajaran kontekstual adalah sebuah proses pendidikan yang membantu para siswa melihat makna di dalam materi yang mereka pelajari dengan menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan menurut Nurhadi (2003) pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi dan mendorong murid membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari dengan melibatkan tujuh komponen utama pelajaran efektif.Â
Jadi dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran kontekstual adalah sebuah pembelajaran dimana guru mengaitkan materi pembelajaran dengan realitas kehidupan peserta didik sehingga siswa dapat menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dengan caranya sendiri dari pengetahuan yang telah ia dapatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pembelajaran kontekstual guru harus bisa menghadirkan situasi dunia nyata di dalam kelas dan guru harus bisa mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari. Dengan konsep ini, diharapkan hasil pembelajarannya bisa lebih bermakna bagi setiap siswa. Sehingga proses pembelajaran yang berlangsung lebih alamiah dan siswa telah mengalami. Pada pembelajaran kotekstual ini kegiatan mengajarnya bukan transfer ilmu pengetahuan dari guru ke siswa. Akan tetapi disini guru hanya menyediakan berbagai sarana dan sumber belajar yang memadai untuk proses belajar siswanya.
Dengan menerapkan pembelajaran kontekstual ini diharapkan bisa meningkatkan hasil belajar setiap siswa. Dengan menggunakan pembelajaran kontekstual ini siswa semakin mudah dalam memahami materi yang terkait. Karena siswa telah mengalami materi pembelajaran yang diajarkan. Pembelajaran kontekstual dapat diterapkan di sekolah dasar kelas bawah maupun kelas atas. Karena para siswa akan banyak menggali mengenai pengetahuan yang sudah mereka ditemui di dalam kehidupan sehari-hari mereka.Â
Strategi pembelajaran kontekstual ini bisa diterpakan untuk semua mata pembelajaran. Salah satu contoh pelaksanaan pembelajaran kontekstual yaitu pada mata pelajaran PPKN tentang hak, kewajiban dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini siswa mempelajarai mengenani hak, kewajiban dan tanggung jawab dalam sehari-hari yang berkaitan mengenai hak dan kewajiban serta tanggung jawab di dalam kehidupan sehari-hari. Siswa diharapkan tahu apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang harus dihindari dalam kehidupan sehari-harinya.
Daftar Pustaka:
Majid, Abdul. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Johnson, Elaine B. 2010. Contextual Teaching and Learning, Terj. Ibnu Setiawan. Bandung: Kaifa.
Nurhadi. 2003. Pembelajaran Konstektual dan penerapannya dalam KBK. Universitas Negeri Malang
