Proses pembelajaran memiliki peranan yang krusial dalam bidang pendidikan, karena melalui pembelajaran, individu dapat memperluas dan memperbaharui pengetahuan yang bermanfaat untuk masa depan mereka. Kita semua menyadari bahwa ilmu pengetahuan terus mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu, sehingga proses pembelajaran juga harus beradaptasi. Metode pembelajaran telah berevolusi dari yang awalnya sederhana hingga melibatkan teknologi canggih. Selain itu, proses pembelajaran juga dapat menjadi indikator dari kualitas pendidikan yang diberikan. Keberhasilan dalam proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh peran guru. Hubungan antara aktivitas guru dan siswa menjadi faktor penentu dalam mencapai keberhasilan pembelajaran, yang pada akhirnya berdampak pada tercapainya tujuan pendidikan. Proses pembelajaran akan menghasilkan hasil yang optimal jika dilaksanakan secara efektif. Pembelajaran yang efektif dapat melibatkan semua peserta didik secara aktif.
      Salah satu metode yang dapat diterapkan untuk meningkatkan proses pembelajaran adalah dengan melakukan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi. Evaluasi ini mencakup penilaian terhadap hasil belajar siswa serta penilaian terhadap proses pembelajaran itu sendiri. Aspek evaluasi memiliki peranan krusial dalam menilai efektivitas pembelajaran, baik dari segi proses belajar maupun hasil yang dicapai. Dalam artikel ini akan membahas mengenai implementasi asessmen formatif dalam pembelajaran matematika sekolah dasar. Sebelum membahas mengenai impelementasi asessmen ini, Apa sihh Asessmen Formatif itu??
      Asesmen formatif merupakan sistem evaluasi yang dilakukan selama proses pembelajaran untuk memberikan umpan balik yang berguna bagi siswa dan guru. Tujuannya adalah untuk memperbaiki proses belajar sebelum mencapai evaluasi akhir. Contoh dari asesmen formatif kuis harian, diskusi kelas, dan peta konsep. Asesmen ini membantu guru memahami kemajuan siswa dan menyesuaikan pengajaran sesuai kebutuhan. Setelah memahami asessmen ini saya teringat sebuah evaluasi pembelajaran yang diterapkan oleh guru saya terhadap saya waktu dijenjang sekolah dasar.
Lalu Bagaimana Implementasi dari Evaluasi Asessmen Formatif ini?
      Pada waktu menginjak sekolah dasar kelas 2 saya mulai diperkenalkan materi perkalian pada mata pelajaran matematika, sebuah hal baru bagi saya dikarenakan sebelumnya hanya mengenal penjumlahan dan pengurangan. Pada pembelajaran berlangsung diberikan materi perkalian dan bagaimana cara mengalikan sebuah bilangan diulang berkali-kali supaya saya dan teman-teman saya paham. Setelah akhir pembelajaran saya diberikan soal, setelah jawaban dikumpulkan dan dibahas bersama-sama. Tak hanya itu saja guru saya selalu memberikan PR disuruh menghafal perkalian dan disetorkan hafalan perkaliannya pada  awal pembelajaran keesokan harinya. Dari hafalan perkalian  berulang-ulang kali tersebut membuat saya hafal sampai sekarang. Kini saya tau ternyata yang dilakukan guru saya merupakan bentuk asessmen formatif yang dilakukan untuk mengukur pemahaman siswa mengenai materi yang diberikan.
      Oleh karena itu, kegiatan evaluasi merupakan hal penting dalam proses pembelajaran. Maka dari itu hendaknya pendidik mengetahui makna, tujuan, manfaat dan cara untuk melakukan evaluasi. Evaluasi bukan hanya berperan bagi peserta didik saja, namun juga bagi pendidik, sekolah dan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H