Mohon tunggu...
Nurika Trisyandra
Nurika Trisyandra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

I am a Communication Science student at Sebelas Maret State University who is very interested in writing and reading new things to enhance my knowledge. Just an ordinary student who loves to explore exciting and challenging new things!

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Yuk Intip "Kedai Mie Aroma" di Solo Baru: Tempat Boleh Sederhana, Tapi Rasanya Juara!

23 November 2023   21:15 Diperbarui: 23 November 2023   21:26 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surakarta, 23 November 2023 --- Di balik keanekaragaman Kota Solo yang terkenal akan kekayaan kuliner tradisionalnya, terdapat sebuah kedai sederhana yang menarik perhatian pecinta kuliner, terutama pecinta mie ayam. Tempat ini diberi nama "Kedai Mie Aroma" yang berlokasi di Dusun 2, Gedangan, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah. Kedai ini menjadi tempat yang tak hanya menyajikan aneka mie yang lezat nan menggugah selera, tetapi juga menyimpan kisah sukses dari tiga pemuda kreatif yang mengelolanya.

Kedai yang baru buka pada September 2022 ini memiliki menu andalan 'Mie Sapi Chili Oil Szechuan' dan 'Pangsit Ayam Szechuan' ini sukses ramai didatangi pengunjung. Kedai Mie Aroma  menghadirkan experience kuliner yang unik karena tempatnya yang sangat sederhana (seperti gubuk) namun menyajikan berbagai macam hidangan mie, salah satunya adalah mie chili oil. Tempat ini buka setiap hari dengan waktu operasional dari pukul 10.00 - 18.00 WIB, dan Jum'at yang buka lebih siang, yakni pada pukul 13.00 WIB.

Menu yang ditawarkan tempat makan ini pun  bervariatif dan tentunya sangat ramah di kantong, dengan kisaran harga yang dibanderol mulai dari Rp3.000 hingga Rp14.000 saja. Wow!

Saat dijumpai di tempat, salah satu dari tiga pemilik kedai ini, Mas Hanin, yang baru berusia 33 tahun, dengan penuh semangat bersedia untuk menceritakan perjalanan usaha kuliner Kedai Mie Aroma ini. Ketika beliau ditanya mengenai volume penjualan, Mas Hanin menjawab sembari tersenyum, "Sehari, kita bisa jual sampai 200 porsi. Waktu itu pernah paling banyak bikin sampai 400 porsi.".  Kesuksesan ini tidak didapatkan tanpa rintangan. Mas Hanin berbagi pengalaman sulit yang pernah dihadapi, "Awalnya susah banget (mendapat pelanggan) paling cuma 1-2 orang aja yang datang, terus sepi lagi. Tapi,  ada anak UNS, (namanya) mbak Namira  datang terus buat konten di TikTok tentang kedai ini waktu bulan Maret kemarin, alhamdulillah (setelah itu) mulai banyak pelanggan."

Untuk saat ini, Kedai Mie Aroma sudah memiliki delapan karyawan dan belum membuka cabang dimanapun.  Tapi, sebagai salah satu pemilik bisnis ini, Mas Hanin berkata bahwa sudah ada pertimbangan dari ketiganya untuk membuka cabang kedai ini di daerah sekitar Universitas Sebelas Maret (UNS).  

Keputusan untuk membuka bisnis kuliner mie ini tidak lepas dari hasrat untuk menghadirkan variasi mie ayam yang bisa memenuhi selera beragam masyarakat Indonesia. "Awalnya dari temen-temen, kita kan (bikin usaha ini) bertiga nih, dulu pengennya  buka warung mie ayam tapi yang bisa ngecover semua selera orang Indonesia, jadi (di kedai ini) ada mie ayam jawa, bangka, sama chinese," jelas Mas Hanin dengan lembut menceritakan asal-usul usaha Kedai Mie Aroma ini sembari melayani pelanggan yang lain.

Tentang alasan mengapa memilih mie ayam sebagai bisnis kuliner yang mereka bertiga pilih untuk jalani, Mas Hanin berpendapat bahwa mie ayam memiliki target pasar yang lebih besar dibanding  jenis kuliner lainnya di Solo. Selain itu, menurutnya, usaha kuliner mie ayam selalu laris dan dicari banyak orang karena dapat dikonsumsi setiap hari. 

Keunikan Kedai Mie Aroma  tidak hanya terletak pada keberagaman pilihan mie ayam dan topping-nya, tetapi juga terletak pada cita rasa minyak cabainya yang autentik. Mas Hanin memastikan bahwa makanan yang mereka sajikan selalu diproduksi setiap malam hari setelah menutup kedai,  dan  menggunakan bahan-bahan yang masih fresh setiap harinya. Ia juga  menjelaskan bahwa chili oil yang digunakan menggunakan banyak aneka rempah, diantaranya adalah rempah andaliman, kapulaga, dan kayu manis. "Buat (jenis mie) yang chinese, kita pake chili oil szechuan dengan rempah-rempah persis kayak yang dibuat di China. Yang buat spesial, kita ada varian pake topping daging sapi, jadi beda dengan tempat mie yang lain," tegasnya.

Perkembangan Kedai Aroma Soba tidak berhenti di sini. Mas Hanin berbagi rencana inovatif untuk kedai ini kedepannya, "Ada rencana buat nambah menu makanan seperti angsio ceker, terus (mau mengadakan varian) kuah creamy dan tomyum juga. Kita juga ingin memperluas jangkauan  di platform e-commerce, kayak  buka di GoFood sama ShopeeFood, karena sekarang (kedai aroma) baru ada di platform GrabFood aja."

Gambar 2. Sumber dokumentasi: Pribadi.
Gambar 2. Sumber dokumentasi: Pribadi.

Sebagai rekomendasi dari pemiliknya, Mas Hanin menyarankan pelanggan untuk mencoba varian mie sapi szechuan sebagai hidangan utama dan pangsit ayam sebagai hidangan pendampingnya. Cita rasa mie ayam sapi yang dipadukan dengan minyak cabai szechuan yang pedas dan berempah membuat pelanggan sampai merem-melek ketika mencicipinya, serius deh! Kelezatan itu kemudian dipadukan dengan pangsit ayam yang menggunakan kulit lembut dan tipis, membuat pelanggan tidak merasa seperti makan kulit pangsit saja. Adapun daging yang digunakan dalam pangsit ini pun merupakan 100% daging ayam asli, sehingga pelanggan pasti akan merasa puas ketika menyantap hidangan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun