Mohon tunggu...
Nur Ika Siyamsiati
Nur Ika Siyamsiati Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Saifuddin Zuhri Purwokerto/Hukum Tata Negara A

Baik Hati tidak sombong rajin menabung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kajian Islam Intensif Ramadhan, Pesantren Mahasiswa An Najah Purwokerto

12 Maret 2024   10:03 Diperbarui: 12 Maret 2024   10:08 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abstrak

Ramadhan, bulan suci dalam kalender Islam, merupakan periode yang ditunggu-tunggu oleh umat Muslim di seluruh dunia. Bulan ini tidak hanya diidentikkan dengan ibadah puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari, tetapi juga dengan serangkaian aktivitas spiritual dan sosial yang bertujuan untuk membersihkan jiwa dan memperkuat ikatan komunal. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi berbagai dimensi kegiatan Ramadhan, mulai dari praktek ibadah tradisional seperti tarawih, tadarus Al-Qur'an, dan i'tikaf, hingga aktivitas sosial seperti zakat, infak, dan kegiatan berbagi dengan yang kurang mampu. Melalui penelitian literatur dan wawancara dengan beberapa praktisi, artikel ini mengungkapkan bagaimana Ramadhan berfungsi sebagai periode intensif pembinaan spiritual dan kebersamaan sosial, serta dampaknya terhadap kehidupan pribadi dan komunitas Muslim. Penelitian ini juga menyoroti inovasi dalam praktek Ramadhan, termasuk penggunaan teknologi digital dalam ibadah dan sosialisasi, yang mencerminkan adaptasi umat Islam di era modern tanpa mengurangi esensi spiritual dari bulan suci ini. Hasil dari artikel ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang kekayaan dan kompleksitas Ramadhan, sekaligus menawarkan perspektif baru tentang bagaimana tradisi dan modernitas bisa berjalan bersama dalam praktek keagamaan kontemporer.

Key words: Ramadhan, Intensif, Modern, Kontemporer

PENDAHULUAN

Ramadhan, bulan yang penuh berkah dan rahmat, selalu dinanti oleh umat Islam di seluruh penjuru dunia. Dalam kesempatan ini, pesantren Mahasiswa An Najah di Purwokerto mengambil peran penting dalam menghidupkan suasana spiritual Ramadhan, terutama bagi kalangan mahasiswa. Berlokasi jalan Moh. Besar, RT.6/RW.3, Dusun II Prompong, Kutasari, Kec. Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Pesantren Mahasiswa An Najah tidak hanya menjadi pusat kegiatan ibadah, tetapi juga sebagai wadah pembinaan akhlak dan keilmuan yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam. Dengan menggabungkan pendekatan tradisional dan modern dalam pendidikannya, pesantren ini berupaya membentuk individu yang tidak hanya kuat secara spiritual, tetapi juga adaptif terhadap perkembangan zaman. Kegiatan Ramadhan di pesantren ini dirancang untuk memperdalam pemahaman agama serta meningkatkan ketaqwaan para santrinya. Dari mulai sahur bersama, sholat tarawih berjamaah, tadarus Al-Qur'an, hingga berbagai kelas keilmuan dan diskusi keagamaan, kegiatan ini dinamakan KIIR ( Kajian Islam Intensif Ramadhan),semua diselenggarakan untuk memperkaya pengalaman Ramadhan para mahasiswa.Kegiatan ini merupakan tradisi dari pesantren mahasiswa An Najah, dan kegitan ini telah berlangsung kurang lebih 14 kali di tahun 1445 H/2024 M. Lebih dari itu, pesantren An Najah juga mengadakan kegiatan sosial dan komunitas, seperti buka puasa bersama masyarakat sekitar dan kajian tematik, yang tidak hanya menambah wawasan santri tetapi juga menguatkan solidaritas internal, membangun jembatan kebaikan dengan masyarakat luas. Pada tahun ini, pesantren Mahasiswa An Najah Purwokerto membawa tema "Meningkatkan santri yang aktif, progesif dan edukatif dibulan yang penuh berkah". Tema ini menjadi refleksi dari komitmen pesantren untuk tidak hanya fokus pada pembinaan diri dan peningkatan keaktifan para santri, tetapi juga pada kontribusi sosial dan empati terhadap sesama. Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang berbagai kegiatan yang dilakukan di Pesantren Mahasiswa An Najah selama bulan Ramadhan, memberikan gambaran tentang dinamika kehidupan pesantren di bulan yang penuh barakah ini, serta mengungkap bagaimana tradisi dan inovasi dapat berjalan bersama dalam memperkaya pengalaman spiritual di bulan suci.

METODE

Untuk menyusun artikel tentang kegiatan Ramadhan, terutama yang berkaitan dengan aktivitas di Pesantren Mahasiswa An Najah Purwokerto, metode penelitian yang digunakan melibatkan kombinasi dari studi literatur, observasi partisipatif, dan wawancara. Metode ini dipilih untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan tidak hanya akurat dan komprehensif, tetapi juga mencerminkan pengalaman nyata dan persepsi subjektif peserta yang terlibat dalam kegiatan Ramadhan tersebut.Berikut penjelasan lebih lanjut tentang metode yang digunakan:1. Studi Literatur: Tahap awal penelitian melibatkan pengumpulan dan analisis literatur yang relevan, termasuk buku, artikel jurnal, dan sumber-sumber online yang berkaitan dengan praktik Ramadhan di pesantren, kegiatan keagamaan dan sosial selama Ramadhan, serta peran pesantren dalam pendidikan Islam modern. Studi literatur ini membantu dalam memahami konteks keagamaan, sosial, dan pendidikan yang lebih luas, serta menyediakan landasan teoretis untuk penelitian.2. Observasi Partisipatif: Observasi langsung terhadap kegiatan Ramadhan di Pesantren Mahasiswa An Najah Purwokerto dilakukan untuk mengumpulkan data tentang bagaimana kegiatan-kegiatan tersebut diselenggarakan dan diikuti oleh para santri dan pengajar. Melalui observasi partisipatif, peneliti mendapatkan insight tentang interaksi sosial, kegiatan ibadah, dan dinamika kehidupan sehari-hari di pesantren selama bulan Ramadhan. Observasi ini memungkinkan peneliti untuk mengalami secara langsung nuansa spiritual dan komunal dari kegiatan yang dilaksanakan.3. Wawancara: Untuk mendapatkan perspektif yang lebih mendalam dan pribadi, wawancara dilakukan dengan sejumlah pihak terkait, termasuk pengurus pesantren, pengajar, dan para santri. Wawancara ini bertujuan untuk menggali pengalaman, pandangan, dan perasaan mereka tentang kegiatan Ramadhan di pesantren. Pertanyaan wawancara dirancang untuk fleksibel dan terbuka, memungkinkan narasumber untuk berbagi cerita dan refleksi mereka secara bebas.4. Analisis Data: Data yang terkumpul dari studi literatur, observasi partisipatif, dan wawancara kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi tema-tema utama, pola, dan insight yang muncul. Analisis ini melibatkan sintesis dari berbagai sumber informasi untuk membangun pemahaman yang komprehensif dan multidimensional tentang kegiatan Ramadhan di Pesantren Mahasiswa An Najah Purwokerto. Pendekatan metodologis ini memastikan bahwa artikel yang dihasilkan tidak hanya berbasis pada teori dan literatur yang ada, tetapi juga diperkaya dengan pengalaman langsung dan perspektif personal dari mereka yang terlibat dalam kegiatan Ramadhan.

HASIL

Kajian Islam Intensif Ramdhan "KIIR" ke-14 Tahun 1445 H/2024 M, yang bertemakan Meningkatkan santri yang aktif, progesif dibulan yang penuh berkah, kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 9 Maret- 1 April 2024 yang bertempat di Pesantren Mahasiswa An Najah Purwokerto dam Masjid Baitul Mu'min Kutasari, kegiatan ini di ikuti oleh seluruh santri di Pesantren Mahasiswa An Njah Purwokerto serta masyarakat mahasiswa umum , bentuk dari kegiatan itu sendiri sebagai berikut :1. Kajian kitab kuning (kitab), yaitu:a. Taisirul Kholaq, yaitu kitab yang menjelaskan tentang akhlak.b. Ujalatul Husna, yaitu kitab yang menjelaskan tentang asmaul husna.c. Ushfuriyyah, yaitu kitab yang menjelaskan tentang hadis.d. Kasyful Ghummah, yaitu kitab yang menjelaskan tentang anjuran berbuat kebajikan kepada sesama.2. Seminar atau halaqoh tematik menghadirkan pembicara yang ahli dalam bidangnya, yaitu:a. Kajian Environment "Pemanfaatan sumber daya di lingkungan dan edukasi peduli lingkungan hidup"b. Kajian Pra Nikah "Membangun pengetahuan dan literasi pra nikah sebelum ke jenjang pernikahan"c. Kajian Keuangan "Penggunaan E-Money sebagai alat pembayaran inovatif dan kreatif".3. Buka bersama Santri4. Bagi-bagi takjil5. Pengajian umum dalam rangka Nuzulul Qur'an6. Kultum ba'da isya, ba'da ashar, dan ba'da dzuhur7. Lomba antar peserta, yaitu:a. Kultumb. Syarhil Qur'anc. Stand Up Comedyd. Kreasi SantriMAKSUD DAN TUJUANMaksud dan tujuan kegiatan Kajian Islam Intensif Ramadhan (KIIR) Ke-14 Tahun 1445 H/2024 M adalah sebagai berikut:1. Memanfaatkan moment bulan suci ramadhan sebagai bulan berkah penuh rahmat untuk meningkatkan intensitas ibadah.2. Menjawab peran pesantren dalam kaitannya dengan pencetak insan Islami.3. Bentuk kepedulian terhadap generasi penerus bangsa.4. Mencetak generasi muda yang berakhlakul karimah.5. Meningkatkan wawasan keilmuan Islam bagi remaja dan membentuk akhlakul karimah sebagai cikal bakal masyarakat Islam yang ideal.6. Mempererat ukhuwah islamiyah berlandaskan NKRI.7. Sebagai bekal peserta agar senantiasa berpegang teguh pada ajaran islam di tengah arus globalisasi.

KESIMPULAN

Ramadhan di Pesantren Mahasiswa An Najah Purwokerto telah mengungkapkan bagaimana bulan suci ini diisi dengan berbagai aktivitas yang tidak hanya menguatkan dimensi spiritual, tetapi juga memperkaya pengalaman sosial, pendidikan, dan kepedulian terhadap komunitas. Dari peningkatan intensitas ibadah, seperti sholat tarawih, tadarus Al-Qur'an, dan i'tikaf, hingga pelaksanaan program pendidikan dan dakwah yang intensif, Ramadhan di pesantren ini menjadi waktu untuk pembinaan diri dan peningkatan keimanan.Kegiatan sosial dan kemanusiaan selama Ramadhan, termasuk berbagi dengan masyarakat sekitar dan kegiatan amal, menunjukkan implementasi dari nilai-nilai Islam dalam praktik nyata, mengajarkan para santri tentang pentingnya empati, solidaritas, dan kepedulian sosial. Inovasi dan adaptasi teknologi menjadi salah satu aspek penting dalam menjangkau komunitas yang lebih luas, menunjukkan bagaimana tradisi dan modernitas dapat bersinergi dalam praktik keagamaan.Ramadhan di Pesantren Mahasiswa An Najah Purwokerto tidak hanya menjadi periode untuk meningkatkan ibadah dan spiritualitas, tetapi juga sebagai momen untuk refleksi diri, evaluasi, dan peningkatan kualitas individu baik dalam aspek keilmuan, sosial, maupun spiritual. Temuan ini menggarisbawahi bagaimana pesantren modern seperti An Najah tidak hanya fokus pada pendidikan agama tradisional, tetapi juga pada pembentukan karakter, kesiapan menghadapi tantangan zaman, dan kontribusi positif terhadap masyarakat.Dengan demikian, kegiatan Ramadhan di Pesantren Mahasiswa An Najah Purwokerto memberikan contoh konkret dari bagaimana bulan suci ini dimanfaatkan untuk memperdalam iman dan taqwa, sekaligus sebagai platform untuk pembangunan karakter dan pengembangan komunitas yang lebih baik. Ini mencerminkan dinamika pesantren dalam merespon kebutuhan zaman, sambil tetap menjaga esensi dan nilai-nilai spiritual Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun