Apa yang kau cari ?
Gelagak miring berpaling dari kawan karibmu
Persepsi butamu dengan lantang
Membungkam musuh fikirmuÂ
Raut bising hatimu menjadi lilin api sunyimu
Melalap habis perspektif lembut arifmu
Persetan dengan caramu kawan
Aku lebih suka duduk bercengkrama
Dengan para pencari surga di pinggir jalan
Bercerita tentang suka duka , lelah rintihÂ
Dalam lingkup kejenuhan , dengan cita tinggi
Membangun peradaban untuk buah hati mungilnya
Aku lelah dengan segala abjad-abjad pendidikan
Dengan haluan ideologi kikir kepandaian
Dengan segala refrensi judul-judul bacaan
Karibmu pikir kau lebih jauh bijaksana
Bak kereta lintas kota dengan kecepatannya
Karibmu pikir intelektualitasmu menjadi pembeda
Ternyata tak lebih dari anggapan-anggapanÂ
Yang tak terwujudkan
...Â
wa, apa yang kau dapat?Â
cerita - cerita yang sudah
kepayahanku memandu menjadi kesepian yang megah
naluri berkata aku sabdamu
Firmanmu tergusur diatas ribuan kuburan yang dangkal
aku lebih dulu tau,Â
sebelum jelmaku terjamah oleh pejammu
disitulah kau menemukan senirupaku
kau seluruh bagian ketakutuhanku
aku selalu tersesat,Â
setelah berlabuh pada tetes baru
berharap kebinasaan melunasi luka luka
atau,Â
reinkarnasi 99 api egoku
terbingkai adalah perang gejolak batinku
syahdan,Â
bagaimana aku tanpa agungmu?