Mohon tunggu...
Nur Ihza Baharudin
Nur Ihza Baharudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Magister Ilmu Pangan, Sekolah Pascasarjana, IPB University

Saya seorang mahasiswa Magister Ilmu Pangan IPB University yang sedang mendalami analisis pangan dan pengembangan pangan fungsional.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pengeringan Bubuk Kakao yang Pas dan Ekonomis? Foam Mat Drying adalah Solusinya

20 Mei 2024   23:00 Diperbarui: 20 Mei 2024   23:43 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Shutterstock 

Metode pengeringan foam mat drying dapat menjadi salah satu metode pengeringan yang tepat untuk diterapkan dalam produksi minuman cokelat instan dari bubuk kakao. 

Proses pengeringan dengan metode foam mat drying atau pengeringan dalam bentuk busa merupakan salah satu proses pengeringan yang dapat dikatakan lebih ekonomis dibandingkan dengan pengeringan vakum (vaccum drying), pengeringan pembekuan (freeze drying), dan pengeringan semprot (spray drying).  

Foam mat drying merupakan proses dimana produk bentuk cair atau semi cair/padat yang diubah menjadi busa yang stabil untuk selanjutnya dikeringkan dalam kondisi lapisan yang tipis. 

Proses pengeringan dilakukan menggunakan suhu aliran udara yang relatif rendah yang menghasilkan lembaran yang berpori tipis. Produk lembaran kering kemudian didinginkan dan diubah menjadi bubuk halus. 

Metode foam mat drying juga memiliki beberapa kelebihan, diantaranya bisa untuk disesuaikan dengan jenis pangan, pengeringan yang cepat pada suhu yang lebih rendah, tetap mempertahankan kualitas zat gizi, serta efektivitas biaya dalam produksi bubuk yang mudah dilarutkan. 

Selain itu, foam mat drying juga memungkinkan diperolehnya bubuk yang mengalir bebas dari bahan yang cenderung menggumpal dan menempel pada dinding pengering. 

Diagram proses foam mat drying /Dok Pribadi
Diagram proses foam mat drying /Dok Pribadi

Proses pengeringan foam mat drying dilakukan berdasarkan pertimbangan pengaruh komposisi campuran, waktu pencampuran, waktu pengeringan, dan suhu pengeringan terhadap sifat busa dan kualitas produk akhir. 

Bahan pembusa atau foaming agent yang dapat digunakan antara lain adalah campuran protein whey dan kedelai, maltodekstrin, selulosa karboksimetiletil, dan lain-lainnya. Bahan pembusa dicampurkan dengan bubuk kakao dan ditambahkan air suling sebanyak 200 mL secara perlahan untuk menghindari terbentuknya gumpalan. 

Seluruh bahan dihomogenisasi secara manual selama 7 menit. Kemudian busa dikeringkan pada suhu 60℃ selama 24 jam dalam pengering oven dengan kecepatan udara konstan 0,35 m/s. Pengering oven dilengkapi dengan blower sirkulasi udara panas untuk memastikan suhu seragam di dalam ruang penering. Setelah kering, sampel dibiarkan dingin pada suhu kamar dan digiling hingga diperoleh produk bubuk. Selanjutnya bubuk dapat dikemas dan dijadikan sebagai minuman cokelat instan.

Nah, bagimana teman-teman? Apakah metode foam mat drying ini sudah pas dan ekonomis digunakan untuk pengeringan? Jawab di kolom komentar ya! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun