Mohon tunggu...
Nuri Handayani
Nuri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Alon-alon asal kelakon

Just do it

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Serangan Pancaroba

22 Desember 2020   07:50 Diperbarui: 22 Desember 2020   07:54 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Seminggu sudah, aku belum menengok mamak di rumahnya. Kesibukanku mengolah nilai membuat tak sempat untuk berkunjung. Padahal rumah kami tak begitu jauh. Kadangkala, mamaklah yang datang menjenguk dengan berjalan kaki. Diantar pulang pun suka ogah dengan dalih olahraga kaki katanya.

Namun, pagi ini aku mendapat telepon dari mamak. Ia minta dibelikan bubur sambil menangis. Aku kaget. Ada apa dengan mamaku. Ternyata beliau sedang meriang. Badannya menggigil tapi panas di luar. Katanya semalam tidak bisa tidur panas tinggi.

" Kita berobat ya Mak?" tanyaku.

" Ga usah, Doni sudah telepon Gus Muddin suruh ke rumah" jawab mamak. Gus Muddin adalah seorang mantri kesehatan langganan di kampungku. Apalagi musim Corona seperti ini. Orang-orang takut datang ke rumah sakit atau puskesmas karena mereka pikir penyakit apapun yang mereka keluhkan, akan menjadi Corona di akhir diagnosanya.

" Ya sudah, mamak tunggu ya, aku segera ke sana antarkan buburnya." Tambahku. Mamakku hanya membalas dengan anggukan.

Mamakku adalah orang yang pantang minta belas kasihan anaknya. Mungkin permintaannya kali ini hanya untuk meminta aku datang mengunjunginya karena sudah tidak kuat menahan rasa panas dingin tubuhnya.

Setelah membeli bubur, aku langsung datang ke rumah mamak. Benar saja, badannya panas tapi pakai selimut tebal. Biasanya selimut itu disimpan rapi oleh mamak karena saking tebalnya malah membuat tidurnya kepanasan.

"Ayo kita berobat saja mak" bujukku.

"Ga mau, mamak baru minum obat panas punya adik iparmu." Bantah mamak.

"Jangan sembarang minum obat Mak, kan dosisnya juga berbeda". Jelasku.

"Ini sudah mulai turun ko panasnya" katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun