Mohon tunggu...
Nurifda Ramadayanti
Nurifda Ramadayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Kampus Merdeka sebagai Implementasi Pembangunan Sosial di Indonesia

25 Oktober 2022   22:30 Diperbarui: 25 Oktober 2022   22:31 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nurifda Ramadayanti

Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta

nurifdar@gmail.com

Pendahuluan

Seiring dengan pergantian mentri-mentri dalam kabinet pemerintah di Indonesia, kebijakan dalam bidang pendidikan akan terus mengalir mengikuti pergantian tersebut. Peraturan Mendikbud No. 3 Tahun 2020 merupakan landasan hukum dari diberlakukannya program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Kampus Merdeka sendiri merupakan suatu program yang diciptakan untuk menyiapkan mahasiswa agar siap dalam memasuki dunia kerja. 

Dalam program ini juga bertujuan untuk menyiapkan mahasiswa menjadi sarjana yang tangguh, relevan dengan kebutuhan zaman, dan siap menjadi pemimpin dengan semangat kebangsaan yang tinggi. (Tentang Kami, Sambutan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi n.d.) Program-program yang diselenggarakan oleh Kampus Merdeka selain bermanfaat bagi mahasiswa, ini juga akan membantu dalam proses pembangunan yang dilaksanakan negara kita.

Pembangunan merupakan suatu proses transformasi yang diselenggarakan untuk masyarakat dari suatu keadaan menuju keadaan yang dicita-citakan. Yang mana dalam bidang sosial, pembangunan ditujukan untuk mengembangkan nila-nilai dan sikap-sikap dalam masyarakat untuk pembangunan bangsa.

Kampus merdeka dapat menjadi salah satu program dalam pembangunan sosial yang dilaksanakan di Indonesia ini. Menurut Amartya Kumar Sen, pembangunan bukan hanya usaha untuk membangun pertumbuhan. Lebih dari itu, pembangunan dimaknai sebagai sebuah kebebasan, salah satunya adalah kebebasan dalam mendapat pendidikan dalam masyarakat.

Maka dari itulah, perlu adanya pemaksimalan dalam program Kampus Merdeka untuk mendukung pembangunan di Indonesia. Pada era digital saat ini, media sosial menjadi sarana untuk mendapatkan informasi dengan mudah.

Pembahasan

Pembangunan dimaknai sebagai suatu proses transformasi yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan pada seharusnya menjadikan masyarakat sebagai poros utama dalam pembentukan kebijakan. Menurut Rostow (dalam Abdul, 2004), trasnformasi dari negara yang terbelakang menjadi negara maju dapat dijelaskan melalui suatu urutan tingkatan atau tahap pembangunan yang dilalui oleh semua neagara. Rostow mengemukakan lima tahap yang dilalui oleh suatu negara dalam proses pembangunannya, yaitu (dalam Abdul, 2004):

a. Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang belum mengetahui teknologi modern, tetapi masih mengandalkan tenaga fisik. Sektor utamanya masih berbasis pertanian, perikanan, kehutanan dan perternakan.

b. Persiapan menuju tinggal landas merupakan masyarakat yang mulai banyak menggunakan ilmu dan teknologi modern untuk menuju negara industri.

c. Tinggal landas merupakan pertumbuhan ekonomi meningkat dengan prioritas pembangunan di sektor industri.

d. Masyarakat dewasa merupakan masyarakat yang menggunakan teknologi modern untuk melakukan semua aktivitas ekonominya.

e. Masa tingginya komsumsi masyarakat merupakan masyarakat memiliki tingkat komsumsi yang tinggi untuk produksi barang dan jasa.

Dasar interpretasi pembangunan yang berpusat pada rakyat adalah asumsi bahwa manusia adalah sasaran pokok dan sumber paling strategis. Oleh karena itu pembangunan juga meliputi usaha terencana untuk meningkatkan kemampuan dan potensi manusia serta mengarahkan minat mereka untuk ikut serta dalam proses pembuatan keputusan tentang berbagai hal yang memiliki dampak bagi mereka dan mencoba mempromosikan kekuatan manusia, bukan justru ketergantungan yang menciptakan hubungan antara birokrasi, negara dengan masyarakat.

Dari penjelasan elemen-eleman diatas, maka muncullah teori pemberdayaan (empowerment) yang dipandang sebagai pemaknaan alternatif terhadap pembangunan. Untuk mewujudkan kondisi utama di atas, Mahbub UI Haq (dalam Mardikanto dan Soebianto, 2013: 20) menawarkan komponen penting dalam pembangunan manusia, yaitu:

a. Kesetaraan dalam memperoleh kesempatan (Equal Acess To Oportunity).

b. Berkelanjutan (Sustainability) dipahami bahwa generasi yang akan datang harus bisa menikmati kesempatan yang sama dengan generasi sekarang.

c. Produktifitas (Produktivity) hal ini dibutuhkan investasi pada pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan set-up ekonomi makro untuk memfasilitasi pengembangan SDM.

d. Pemberdayaan (Empowerment) yang diterjemahkan bahwa masyarakat memiliki pilihan untuk kepentingan sendiri, sehingga mereka harus bisa mempengaruhi keputusan yang terkait dengan hidup mereka.

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting jika akan membahas mengenai pembangunan sosial. Pembangunan tidak selalu mengenai pertumbuhan ekonomi ataupun infrastruktur, tetapi juga perlu adanya pembangunan dalam bidang sosial yang mencakupi pendidikan. Kampus Merdeka yang bertujuan mengasah soft skill dan hard skill dari mahasiswa agar lebih siap dalam dunia kerja. Selain itu juga, program kuliah di luar kampus ditujukan untuk membentuk serta mengembangkan potensi mahasiswa sesuai dengan minat dan bakatnya. Tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menghasilkan sosok pemimpin di masa depan yang akan memimpin Indonesia lebih baik. Kampus Merdeka memiliki sembilan program di dalamnya, yaitu: Program pertukaran mahasiswa merdeka, magang bersertifikat, Indonesian International Student Mobility (IISMA), Studi independen bersertifikat, proyek kemanusiaan, membangun desa (KKN Tematik), dan Program Kampus Mengajar.

Kampus merdeka dalam paradigma pembangunan manusia

Dalam pembangunan terdapat beberapa paradigma di dalamnya, salah satunya adalah paradigma pembangunan manusia. Pembangunan yang sejatinya bertujuan untuk menghadirkan lingkungan bagi masyarakat untuk bisa hidup sehat, berumur panjang, dan memiliki kehidupan yang produktif. Hal tersebut bukan cita-cita yang besar tetapi memiliki jangka waktu yang panjang untuk bisa mewujudkan hal itu. Pada tahun 1990 UNDP (United Nations Development Programme) dalam laporannya "Global Human Development Report" memperkenalkan konsep "Pembangunan Manusia (Human Development)" sebagai paradigma baru model pembangunan. 

Menurut UNDP, pembangunan manusia dirumuskan sebagai perluasan pilihan bagi penduduk (enlarging the choices of people), yang dapat dilihat sebagai proses upaya ke arah "perluasan pilihan" dan sekaligus sebagai taraf yang dicapai dari upaya tersebut. Pada saat yang sama pembangunan manusia dapat dilihat juga sebagai pembangunan (formation) kemampuan manusia melalui perbaikan taraf kesehatan, pengetahuan, dan keterampilan; sekaligus sebagai pemanfatan (utilization) kemampuan/ketrampilan mereka. Terdapat empat unsur utama yang diperhatikan demi tercapainya tujuan pembangunan manusia, yaitu: produktivitas, pemerataan, kesinambungan, dan pemberdayaan.

Melihat makna dari paradigma pembangunan manusia, Kampus Merdeka juga nampaknya menerapkan hal tersebut di dalam perencanaan program yang diselenggarakan. Pada beberapa program di dalamnya bertujuan singkat untuk memperluas pilihan bagi mahasiswa. Dalam program pertukaran mahasiswa merdeka, mahasiswa memiliki kesempata untuk bisa belajar di luar kampusnya sehingga dapat memperluas jaringan akademik antar mahasiswa.

Lalu program Indonesian International Student Mobility yang tidak beda jauh dengan program sebelumnya, namun perbedaannya terletak pada mahasiswa yang terpilih dapat belajar di perguruan tinggi luar negeri dengan tujuan dapat meningkatkan serta memperkaya wawasan ataupun kompetensi mahasiswa. 

Selain itu ada program magang bersertifikat yagn mana mahasiswa bisa terjun langsung merasakan lingkungan kerja sehingga akan mendapatkan ilmu yang relevan dengan dunia kerja nantinya. 

Program studi independen bersertifikat juga mewadahi mahasiswa yang memiliki ide inovatif dan berminat melakukan riset, yang mana program ini tidak harus sesuai dengan bidang atau jurusan kuliah asalkan memenuhi persyaratan yang ada. Dan Riset atau peneliatian  memfasilitasi mahasiswa untuk bisa belajar di laboratorium pusat riset dengan tujuan untuk meningkatkan mutu penelitian mahasiswa.

Beberapa program yang diselenggarakan Kampus Merdeka secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam pembangunan sosial secara partisipatif. Program lainnya dalam kampus merdeka juga berbasis kemanusian, seperti Proyek Kemanusiaan yang melibatkan mahasiswa untuk terlibat membantu dalam mengatasi bencana yang diharapkan dapat meningkatkan kepekaan sosial serta memberi solusi. 

Lalu progam Membangun Desa (KKN Tematik) yang mana mahasiswa dapat mengembangkan potensi desa atau daerah yang didatangi, selain bermanfaat bagi daerah tersebut juga bermanfaat bagi mahasiswa itu sendiri. Dan program kampus mengajar juga mewadahi mahasiswa untuk bisa melatih skill mengajar, serta program wirausaha yang bertujuan untuk memperkuat kemandirian ekonomi nasional dan mendukung percepatan ekonomi digital saat ini.

Konsep pembangunan pun meliputi pendekatan pemberdayaan masyarakat yang memerlukan partisipasi dari masyarakat itu sendiri. Pada masa lalu, pendekatan pembangunan didominasi oleh perencanaan terpusat. Yang mana pemerintah cenderung menempatkan masyarakat sebagai obyek kebijakan pemerintah. Oleh karena itu, rakyat diminta untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Akan tetapi, kalangan yang kritis bilang bahwa ungkapan dan perilaku pejabat itu adalah pembodohan terhadap rakyat, yang membuat rakyat selalu tergantung dan tidak berdaya. Saat ini pendekatan pembangunan dilakukan dengan "pemberdayaan masyarakat," dimana masyarakat sebagai penentu proses pembangunan yang dibutuhkan sementara pemerintah dan lembaga lainnya hanya mendukung dan memfasilitasi. Dalam rangka pemberdayaan ini, usaha nya dimaksimalkan untuk meningkatkan taraf pendidikan, angka harapan hidup, serta kesempatan ke dalam sumber-sumber kemajuan ekonomi seperti modal, teknologi, informasi, lapangan kerja, dan pasar.

Menurut Dahana dan Bhatnagar (1980) bahwa ada beberapa prinsip yang perlu di perhatikan dalam proses pemberdayaan beberapa di antaranya adalah: kerja sama dan partisipasi, minat dan kebutuhan, terarah dan spesialis, belajar sambil bekerja, dan kepemimpinan. Dari beberapa prinsip yang disebutkan, menunjukan bahwa program Kampus Merdeka mencakup hal tersebut. Selain disediakan untuk memperluas wawasan serta jaringan yang dimiliki oleh mahasiswa, tetapi juga mengikutsertakan mahasiswa untuk turut terlibat lebih jauh di dalamnya.

Penutup

Dapat disimpulkan bahwa Kampus merdeka merupakan salah satu program yang diadakan oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai implementasi dari pembangunan sosial yang diadakan di Indonesia. Kampus Merdeka dengan sembilan program yang dimiliki diharapkan juga untuk bisa mengembangkan soft skill dan hard skill dari mahasiswa itu sendiri. Tidak hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri, beberapa program dari Kampus Merdeka juga turut melibatkan masyarakat luas untuk merasakan manfaat dari program ini. Selain berbasis akademik, program dalam kampus merdeka juga turut menghadirkan kemanusiaan sebagai basis di dalamnya. Kampus Merdeka yang diselenggarkan di luar lingkup lingkungan kampus juga akan memberi kesan yang berbeda kepada mahasiswa karena bisa mengambil pengalaman yang lebih banyak lagi. Program ini layak untuk tetap bertahan di Indonesia sebagai bentuk implementasi dari pembangunan sosial yang dilaksanakan.

 

Daftar Pustaka

Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan. n.d. Tentang Kami, Sambutan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi. https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/web/about/sambutan-dirjen-dikti.

kemdikbud. n.d. Tentang Kami, Kampus Merdeka. https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/web/about/kata-pengantar-direktur-belmawa.

Syaifudin, M.Kesos. 2022. "Bahan Materi 6 matakuliah MPS, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN."

Syaifudin, M.Kesos. n.d. "Bahan Materi mata kuliah MPS, RUANG LINGKUP PEMBANGUNAN."

Syaifudin, M.Kesos. n.d. "Bahan materi pertemuan ke-4 matakuliah MPS, RAGAM PARADIGMA PEMBANGUNAN."

Zubaidah, Neneng. 2021. Mengenal Kampus Merdeka dan Program yang Bisa Dipilih Mahasiswa. November 2. https://edukasi.sindonews.com/read/587470/211/mengenal-kampus-merdeka-dan-program-yang-bisa-dipilih-mahasiswa-1635858663?showpage=all.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun