Teman saya yang orang Jember malah memasukkan kangkung sebagai campuran rawon. Katanya sih enak tetapi saya tak sampai hati memakannya. Mungkin inilah cikal bakal dari meni "Pecel Rawon" di Jember.
5. Ada gorengannya
Gorengan yang menyertai rawon yang selalu dibuat Ibu adalah tempe goreng dan mendol. Tempenya dipotong besar-besar lalu digoreng garing. Mendol paling enak adalah dari tempe kemarin yang rasanya kecing yaitu sedikit asam dan aromanya tajam. Mendol buatan Ibu paling enak dan tak ada duanya. Semua orang bisa membuat mendol tetapi sedepnya tangan Ibu tak ada yang bisa menyamainya.
6. Ada kerupuknya
Nah yang ini khas Ibu, kerupuknya bukan kerupuk udang juga bukan kerupuk blek tetapi kerupuk puli yang dibuatnya sendiri. Ibu membuat kerupuk puli dari nasi sisa, kami menyebutnya sego wadang.  Rasa kerupuknya macam=macam karena Ibu  bisa menambahkan lombok, bawang atau pun terasi. Makan rawon dengan kerupuk puli memang tidak lazim tapi soal rasa tentu saja wuenak.
7. Ada sambel  tomatnya
Makan apapun itu harus ada sambelnya. Sambel yang paling tepat untuk rawon ya sambel tomat tidak boleh sambel yang lain. Sambel bawang, sambel miri, sambel bajak tidak cocok disandingkan dengan rawon.
8. Ada toge pendeknya
Ada banyak jenis toge, toge panjang untuk sayur asem, toge sedang untuk pecel dan toge pendek untuk rawon. Rasanya sengir-sengir sedap. Rawon tanpa toge yang ini jelas kurang maknyuss.
Nah itulah keunikan rawon buatan Ibu yang tak ada tandingannya. Tidak aada spesies rawon seperti itu di warung manapun. Â Tidak percaya? Mampirlah ke rumah saya.
Ini  foto Ibu yang sedang menguleg bumbu rawon.