Mohon tunggu...
Nurifah Hariani
Nurifah Hariani Mohon Tunggu... Guru - Guru yang suka membaca dan senang berkhayal

Guru di sebuah sekolah swata di kota Malang, sedang belajar menulis untuk mengeluarkan isi kepala, uneg-uneg juga khayalan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kerupuk, si Rapuh yang Sangat Berarti

3 Januari 2025   19:19 Diperbarui: 3 Januari 2025   19:19 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oleh Dietrich Ayala - Flickr: DSC00409, CC BY 2.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=17211183

Orang yang gampang menyerah itu disebut bermental kerupuk. Terkena masalah sedikit saja sudah melempem seperti kerupuk terkena angin. Gampang menangis seperti kerupuk yang terkena air. Meleleh.

Padahal kerupuk mengajarkan banyak hal dalam kehidupan. Bahwa yang kelihatan rapuh itu pun bisa sangat berarti. Tidak mengapa merasa rapuh, mengingatkan tak ada apa pun yang bisa disombongkan.

Aku mencintaimu dengan sederhana

Seperti soto dengan kerupuk udangnya

Aku mencintaimu apa adanya

Tak serenyah bualan mantan

Aku  mencintaimu sedemikian rupa

Semesra krupuk dengan sambal kecapnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun